#KamuHarusTau Fenomena Gerhana Matahari Cincin

- Kamis, 26 Desember 2019 | 09:53 WIB
Gerhana Matahari Cincin (pixabay)
Gerhana Matahari Cincin (pixabay)

Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan melintasi wilayah Indonesia mulai hari ini (26/12) dan Kabupaten Siak, Riau menjadi lokasi yang paling ideal untuk menyaksikan fenomena alam tesebut. 

Berdasarkan siaran rilis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena alam ini mungkin tidak 100% bisa terlihat dari seluruh wilayah Indonesia lainnya. Misalnya di daerah Sumatera Selatan mencapai 80% sedangkan di Pulau Jawa mencapai 70-80%. 

Sementara itu wilayah lain di Indonesia, dapat melihat gerhana sebagian dengan porsi tertutupnya Matahari hingga paling sedikit 20% di wilayah selatan Papua. Misalnya untuk di Bandung, bulan menutupi 70% permukaan matahari. Di Jakarta gerhananya mencapai sekitar 72%. semakin mendekati jalur pusat gerhana, porsi tertutupnya matahari semakin besar.

GMC ini terjadi pada 12.15 WIB, memasuki fase puncak pada pukul 12.17 WIB, dan berakhir pada pukul 12.19 WIB. Sedangkan puncak gerhana matahari cincin terjadi pada pukul 12.42 WB dan berakhir pada pukul 14.31 WIB.

-
Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember 2019 (Twitter @InfoBMKG)

Nah, ada beberapa hal yang perlu Sahabat Indozone tentang fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC). Berikut adalah daftarnya.

1. Perbedaan antara Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total

Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika bulan berada segaris dengan Bumi dan Matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan Bumi. Hal inilah yang menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan Matahari sepenuhnya.

Sementara Gerhana Matahari Total terjadi ketika posisi bulan sejajar dengan Bumi dan Matahari, sementara posisinya Bulan berada sangat dekat dengan posisi Bumi. Sehingga diameternya dapat menutup keseluruhan Matahari. 

-
Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total (pixabay)

 

2. Perhitungan Siklus Saros.

Prediksi menghitung terjadinya gerhana, baik matahari dan bulan biasanya menggunakan siklus gerhana atrau yang biasa disebut siklus Saros. Berdasarkan wikipedia, siklus Saros berlangsung sekitar 6585,3213 hari, atau sekitar 18 tahun 11,3 hari. 

Satu siklus setelah gerhana, Matahari, Bumi, dan Bulan, kembali ke bidang geometri yang relatif sama, dan gerhana yang hampir identik akan terjadi. Rangkaian gerhana yang dipisahkan oleh satu Siklus Saros disebut Deret Saros.

-
Siklus Gerhana Matahari Cincin (pixabay)

 

3. Gerhana Matahari Cincin yang ke-46.

Berdasarkan perhitungan siklus Saros di atas, GMC tahun ini menjadi gerhana ke-46 dari total 71 kali gerhana dalam siklus Saros 132. Gerhana Matahari Cincin terjadi pertama kali terjadi pada 13 Agustus 1208. 

 

4. Gerhana Matahari Cincin selanjutnya terjadi 12 tahun kemudian.

Meski siklus menunjukkan bahwa GMC terjadi tiap sekitar 18 tahun, namun pihak BMKG  telah memprediski bahwa Gerhana Matahari Cincin berikutnya yang melewati Indonesia akan terjadi pada 21 Mei 2031. Jalurnya akan melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. 

Sebelumnya, GMC terjadi pada 26 Januari 2009 dan melintasi kawasan Sumatera Selatan dan Kalimantan. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X