Data Intelijen "Five Eyes" Bocorkan Tipuan Tiongkok Seputar Virus Corona

- Sabtu, 2 Mei 2020 | 20:14 WIB
Aparat militer Tiongkok (REUTERS/Thomas Peter)
Aparat militer Tiongkok (REUTERS/Thomas Peter)

Aliansi intelijen "Five Eyes (Lima Mata)" membocorkan dokumen yang diduga mengungkap cara Tiongkok menyembunyikan atau menghancurkan bukti virus corona atau Covid-19.

Dokumen ini dirilis oleh badan-badan intelijen Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru, dan didapatkan oleh surat kabar Daily Telegraph Australia.

Dokumen tersebut mengungkap beberapa poin seperti bantahan awal virus corona yang bisa menular antar manusia, pembungkaman terhadap dokter yang ungkap Covid-19 pertama, dan menolak memberi sampel kepada ilmuwan internasional.

File ini juga mencatat bagaimana Tiongkok memberlakukan sensor ketat di internet seputar berita virus sejak 31 Desember 2019.

-
Aliansi "Five Eyes" (RS Kingdom)

Pemerintah menghapus kata kunci seperti "Pasar Seafood Wuhan", "Variasi SARS", dan "Pneumonia Tak Dikenal di Wuhan".

Pada 3 Januari, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok memberi perintah untuk memindahkan sampel virus ke fasilitas tertentu, dan memilih menutup rapat-rapat apapun yang terkait dengan virus ini.

Dokumen ini memperlihatkan bagaimana aparat Tiongkok hingga 20 Januari, tetap menyangkal bahwa virus itu bisa menular antar manusia. Padahal, faktanya penularan antar manusia sudah terjadi sejak awal Desember 2019.

-
Tes swab di Tiongkok (cnsphoto via REUTERS)

Organisasi WHO ikut terseret dan disebut mendukung kebijakan Tiongkok terkait penyangkalan penularan Covid-19. antar manusia.

Akun Twitter resmi WHO pada 14 Januari menyatakan "Investigasi awal yang dilakukan oleh otoritas Tiongkok belum menemukan bukti yang jelas tentang transmisi manusia ke manusia dari novel #coronavirus (2019-nCoV) yang diidentifikasi di #Wuhan, #China."

"Sepanjang bulan Februari, Beijing mendesak AS, Italia, India, Australia, tetangga Asia Tenggara dan yang lainnya untuk tidak melindungi diri mereka sendiri melalui pembatasan perjalanan, bahkan ketika (Tiongkok) memberlakukan pembatasan berat di dalam negeri," penggalan isi dokumen aliansi intelijen Five Eyes.

Akibatnya, jutaan orang yang meninggalkan Wuhan, menyebarkan virus tersebut ke seluruh dunia dan kini telah menginfeksi lebih dari 3 juta orang dengan 240 ribu kematian.

"Ketika Australia menyerukan penyelidikan independen terhadap pandemi ini, (Tiongkok) mengancam akan memutuskan perdagangan dengan Australia. (Tiongkok) juga menanggapi dengan marah seruan AS untuk transparansi," lanjut dokumen tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X