Hari Pertama 'Lockdown', Masyarakat India Rebutan Kebutuhan Pokok

- Rabu, 25 Maret 2020 | 18:24 WIB
Pekerja migran dan keluarga mereka naik truk untuk kembali ke desa mereka setelah India memerintahkan lockdown selama 21 hari untuk membatasi penyebaran penyakit virus corona di Ahmedabad. (photo/REUTERS/Amit Dave)
Pekerja migran dan keluarga mereka naik truk untuk kembali ke desa mereka setelah India memerintahkan lockdown selama 21 hari untuk membatasi penyebaran penyakit virus corona di Ahmedabad. (photo/REUTERS/Amit Dave)

Setelah diresmikannya kebijakan 'lockdown' selama 21 hari untuk memerangi pandemi Covid-19, pada hari pertama banyak masyarakat India yang memadati toko-toko swalayan dan apotek, Rabu (25/3/2020).

Terkhusus kota-kota besar seperti ibu kota New Delhi, Mumbai, dan Bengaluru, masyarakat berebutan untuk membeli sejumlah kebutuhan pokok dalam jumlah banyak.

Perdana Menteri Narendra Modi dan para pakar kesehatan memperingatkan bahwa sekitar 1,3 miliar orang di negara tersebut bisa saja mengalami gelombang infeksi virus corona. Karena hal itu, maka Modi segera mengambil kebijakan lockdown karena jumlah kasus yang terjadi sudah mencapai 536 kasus.

Meski melakukan kebijakan lockdown, antrean truk pengangkut susu, buah-buahan, dan sayuran mengular di jalan tol, tetap berjalan meski Modi menyebutkan kebijakan itu harus dipatuhi. Namun, pelayanan vital di seluruh wilayah negaranya masih berjalan normal.

"Sebetulnya tidak ada arahan yang jelas, polisi bilang kami harus menutup toko," kata Ram Agarwal, pemilik toko makanan kering di New Delhi yang kebanjiran pembeli.

Selain itu, para pakar ekonomi mengatakan akibat dari pengucian negara tersebut akan mengakibatkan kekacauan yang meluas. Terutama berdampak besar terhadap masyarakat miskin.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X