Fakta Warga Satu Desa di Tuban Borong Mobil Mewah Usai Tanahnya Dibeli Pertamina

- Selasa, 16 Februari 2021 | 13:15 WIB
Warga satu kampung di Tuban borong mobil usai tanahnya dibeli Pertamina. (Ist)
Warga satu kampung di Tuban borong mobil usai tanahnya dibeli Pertamina. (Ist)

Saat masyarakat pada umumnya sedang kesusahan karena terdampak Pandemi COVID-19, warga satu kampung di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur diduga ramai-ramai membeli mobil secara bersamaan.

Bukan cuma satu atau dua mobil, tetapi 17 mobil sekaligus diborong oleh warga kampung tersebut. 

Video yang menampilkan momen ketika mobil-mobil itu diantarkan ke kampung tersebut beredar di media sosial.

"Satu desa borong mobil. Mantap!!" demikian keterangan video tersebut.

Sejauh ini belum diketahui secara pasti kebenaran mengenai informasi tersebut. Namun yang pasti, kabar tersebut telah viral di media sosial dan jadi bahan perbincangan.

Dalam video tersebut, mobil yang diangkut bermacam-macam jenis, namun semuanya merek Totoya. Ada Innova, ada Fortuner, dan lainnya.

Tampak pula mobil patroli pengawalan milik pihak kepolisian RI yang mengawal truk-truk pengangkut mobil-mobil tersebut.

Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto, mengatakan, para warganya memborong mobil-mobil tersebut setelah tanah mereka dibeli oleh Pertamina sebagai ganti rugi untuk membangun proyek kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) di wilayah Kecamatan Jenu. Perihal harga ganti ruginya, per meter perseginya dihargai Rp680.000.

"Mereka merencanakan untuk membeli mobil bersamaan," katanya.

Menurut Gihanto, ada sebagian warga yang membeli sampai dua-tiga mobil sekaligus. 

"Gak nyangka-nyangka. Dulunya petani tulen. Ternyata ada pembebasan lahan, yang sangat luas. Ya Alhamdulillah warga bisa menerima semua, dan untuk nilainya memang sudah bisa digunakan untuk membeli yang diinginkan. Ada yang beli tanah, rehab rumah dan beli mobil," terang Gihanto.

Di Desa Sumurgeneng sendiri terdapat 280 KK yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak tersebut. Namun, tak semuanya bisa membeli mobil karena ada yang tanahnya cuma sedikit.

Rata-rata warga memperoleh uang miliaran rupiah dari hasil ganti rugi tanahnya yang dibeli Pertamina. Bahkan ada satu orang yang berasal dari Surabaya yang memperoleh uang Rp26 miliar. 

"Yang paling sedikit pun menerima puluhan juta rupiah," ujarnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X