UGM Mundur dari Penelitian Vaksin Nusantara yang Digagas Eks Menkes, Alasannya Mengejutkan

- Senin, 8 Maret 2021 | 21:36 WIB
Mantan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto (ANTARANEWS)
Mantan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto (ANTARANEWS)

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gajah Mada mengajukan pengunduran diri dari tim penelitian uji klinis vaksin sel dendritik SARS-CoV-2 atau Vaksin Nusantara.

Surat pengunduran diri itu ditujukan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Alasan pengunduran diri ini karena para peneliti tidak dilibatkan dalam proses uji klinis, termasuk dalam penyusunan protokol.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Dekan FK-KMK UGM Bidang Penelitian dan Pengembangan, dr. Yodi Mahendradhata.

"Belum ada keterlibatan sama sekali. Kita baru tahu saat itu muncul di media massa bahwa itu dikembangkan di Semarang kemudian disebutkan dalam pengembangannya melibatkan tim dari UGM," kata Yodi dilansir dari ANTARA, Senin (8/3/2021).

Yodi mengatakan, para peneliti UGM sempat menerima komunikasi informal terkait rencana pengembangan vaksin di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan. Mereka kemudian menyatakan bersedia mendukung penelitian yang akan dilakukan.

Meski demikian, setelah itu tidak terdapat komunikasi lebih lanjut terkait penelitian vaksin yang diprakarsai oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tersebut.

Para peneliti, kata dia, bahkan tidak mengetahui bahwa Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor HK 01.07/MENKES/11176/2020 yang mencantumkan nama mereka beserta posisi yang mereka duduki dalam tim ini.

"Waktu itu belum ada detail ini vaksinnya seperti apa, namanya saja kita tidak tahu. Hanya waktu itu diminta untuk membantu, ya kami di UGM jika ada permintaan dari pemerintah seperti itu kami berinisiatif untuk membantu," kata dia.

Para peneliti, lanjut Yodi, selanjutnya merasa keberatan karena tidak pernah dilibatkan dalam seluruh proses penelitian, bahkan sama sekali belum pernah melihat protokol uji klinis.

Karenanya mereka juga tidak dapat memberikan komentar apa pun terkait vaksin yang dimaksud beserta proses penelitiannya.

Selama pandemi COVID-19, FK-KMK UGM sendiri telah terlibat dalam sejumlah penelitian, salah satunya penelitian Vaksin Merah Putih bersama beberapa perguruan tinggi lainnya di bawah konsorsium yang diinisiasi Kementerian Riset dan Teknologi.

FK-KMK UGM juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mengawal program vaksinasi yang telah berjalan dan memantau hal-hal yang bisa diperbaiki dari pelaksanaan di lapangan.

Berdasarkan pengalaman dari penelitian yang telah berjalan, menurut Yodi, penelitian yang dikerjakan dengan melibatkan kerja sama sejumlah pihak memerlukan komunikasi yang intens antara pihak-pihak yang terlibat serta proses koordinasi yang dibangun dengan baik sebelum dan selama penelitian dilakukan.

Ia melanjutkan, dalam kerja sama penelitian lazimnya pihak-pihak yang terlibat akan terlebih dahulu mengadakan pertemuan dan koordinasi sebelum penelitian dimulai, dan dalam hal ini Kementerian Kesehatan selaku koordinator penelitian diharapkan memberikan sosialisasi serta menjelaskan detail penelitian yang akan dikerjakan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X