Seru Tembak dan Sebut Darah Pendemo Papua Halal, Penjelasan Kapolresta Malang Mengejutkan

- Rabu, 10 Maret 2021 | 16:21 WIB
Kolase tangkapan layar demonstrasi mahasiswa Papua dan Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata. (Twitter/antaranews)
Kolase tangkapan layar demonstrasi mahasiswa Papua dan Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata. (Twitter/antaranews)

Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata memberi klarifikasi mengenai penggalan video viral tentang 'darah halal'.

Seperti diketahui, beredar penggalan video yang memperdengarkan teriakan Leonardus menginstruksikan anggotanya untuk menembak demonstran yang memaksa masuk ke markas mereka.

Saat itu, sekelompok mahasiswa asal Papua menggelar demo menuntut pembebasan rekan yang ditahan akibat aksi pada peringatan Hari Perempuan Internasional 2021.

Menurut Leonardus, video yang beredar tidak utuh alias dipotong. 

Leoardus menjelaskan, pada malam itu para demonstran berupaya memaksa masuk ke Mapolresta Malang Kota. Padahal, lokasi sudah ditutup agar menghindari kondisi yang tidak diinginkan.

Leonardus mengatakan, pihaknya memiliki aturan Pengaman Markas (Pamarkas). Aturan itu berlaku bagi siapa saja yang mencoba membuat kekacauan di markas polisi.

"Mereka memaksa masuk, itu yang terjadi. Jadi itu video dipotong sama dia. Karena mereka memaksa masuk saya katakan tidak boleh masuk. Kalau kamu masuk itu ada aturannya," ujar Leonardus.

Sebelumnya, aktivis HAM asal Papua Natalius Pigai turut mengecam pernyataan Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata.

Menurut Pigai, pernyataan Leonardus merupakan contoh nyata tindakan rasis yang dilakukan kalangan aparat.

Hal itu disampaikan Pigai melalui akun Twitter @NataliusPigai2, Rabu (10/3/2021).

"MENGUTUK KERAS SIKAP  RASIS KAPOLRES MALANG KOMBES LEONARDUS SIMAMARTA PD MHS PAPUA. 'MAHASISWA PAPUA HALAL DARAHNYA'. Ini Contoh Nyata Rasisme Aparat," tulis Pigai.

Lebih lanjut, Pigai meminta Propam Mabes Polri agar memeriksa Kombes Leonardus.

"Sy minta Propam hrs periksa Kapolres Penghancur Negara. Org Papua sudah jengkel menderita krn RASISME Ngr ini. @propampolri," sambung Pigai.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X