Kemendikbud Sebut Hari Film Jadi Momentum Sosialisasikan Produk Film Anak

- Rabu, 31 Maret 2021 | 01:22 WIB
Ilustrasi anak yang menonton TV. (photo/Pexels/Ksenia Chernaya/ilustrasi)
Ilustrasi anak yang menonton TV. (photo/Pexels/Ksenia Chernaya/ilustrasi)

Pada peringatan Hari Film Nasional ke-71, Direktur Jenderal Kemendikbud Hilmar Farid menyebutkan hari ini menjadi momen penting untuk menyosialisasikan kembali produksi film anak.

“Mengangkat kembali produksi film anak menjadi salah satu upaya untuk menyelamatkan film Indonesia bergenre anak-anak yang statusnya hampir punah, dilihat dari jumlah film anak hanya berjumlah 91 film selama hampir 70 tahun mulai dari era 1950 hingga 2000-an,” ujar Hilmar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (30/3) dikutip dari ANTARA.

Kemajuan perfilman Indonesia telah berkembang dari masa ke masa, dapat mendorong produksi film anak kembali dalam negeri sebagai salah satu penyebaran nilai-nilai edukatif dan hiburan bukan hanya bagi anak tetapi orang tua dan seluruh masyarakat, sehingga film tidak hanya sebagai tontonan tetapi tuntunan.

Film anak Indonesia pertama yang dibuat sejak tahun 1950 adalah Si Pintjang (1951); Mardi dan Keranya (1952); Djendral Kantjil (1958) karya Usmar Ismail; dan juga film Bintang Ketjil (1963) film anak karya Wim Umboh dan Misbach Jusa Biran yang telah direstorasi oleh Kemendikbud tahun 2019.

“Kemajuan perfilman Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Meski secara kuantitas dan perputaran industri jelas merosot terimbas pandemi COVID-19, pembuat film malah semakin kreatif dalam berkreasi dan mencari jalan keluar dari berbagai hambatan mengingat antusiasme masyarakat untuk menonton juga semakin tinggi,” kata dia.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Ngamuk saat Bertanding Melawan Serbia, Terancam Dapat Hukuman dari FIFA

Hilmar Farid juga mengapresiasi keterlibatan pemerintah daerah dan seluruh masyarakat untuk memajukan perfilman Indonesia dalam wujud penguatan pendidikan dan literasi, yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat cinta Tanah Air, pembangunan karakter bangsa, serta peningkatan nilai-nilai budaya.

“Pemerintah melalui Kemendikbud mengambil peran serta dalam pemajuan perfilman nasional khususnya pada masa pandemi,” terang dia.

Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru Kemendikbud, Ahmad Mahendra, menjelaskan Hari Film Nasional yang diperingati setiap 30 Maret merupakan hari bersejarah yang diperingati oleh seluruh masyarakat, yang dapat mendorong lahirnya film-film dengan nilai pendidikan dan budaya yang beragam.

“Pemajuan perfilman Indonesia menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia,” kata Ahmad Mahendra.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X