Contoh New Normal di Mal, Polda Metro: Tidak Ada Masker Tidak Boleh Masuk

- Jumat, 29 Mei 2020 | 16:55 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus. (Foto: INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus. (Foto: INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)

Polda Metro Jaya menggandeng pihak pengusaha di mal maupun tenant-tenant yang ada untuk berdiskusi perihal protokol kesehatan saat new normal berlangsung. Polisi ingin memastikan jika pihak mal akan mematuhi protokol kesehatan saat mal itu kembali dibuka dalam rangka new normal di Jakarta.

"Kami akan rapatkan lagi dengan pengusaha di masing-masing tenant yang ada di mal harus ada aturan jarak 1-1,5 meter. Ini yang kami akan bicarakan lagi, yang penting kesiapan kami siap," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/5/2020).

Yusri mengatakan pihaknya bersama TNI sudah siap mengawal jalannya new normal di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Kini, polisi dan TNI dikatakannya masih memetakan titik-titik wilayah untuk mendirikan pos yang nantinya akan digunakan petugas untuk mengawasi masyarakat terkait kebijakan new normal.

"Kami masih mencari tempat dari kedua sektor yakni ekonomi dan transportasi. Ekonomi itu contohnya pasar tradisional dan modern seperti mal, lalu moda transportasi seperti terminal, stasiun kereta, MRT, LRT kemudian juga bandara atau tempat yang berhubungan dengan moda transportasi," ungkap Yusri.

-
Ilustrasi penempelan poster yang berbunyi 'Aturan New Normal Ritel' itu agar pengunjung memahami protokol pencegahan penularan COVID-19 saat mengunjungi pusat perbelanjaan. (Foto: ANTARA/Didik Suhartono)

Lebih jauh Yusri mengatakan pihaknya akan mengedepankan protokol kesehatan saat mengawal new normal. Polisi akan mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan, menjaga jarak satu sama lain dan tetap menggunakan masker.

"Yang TNI-POLRI lakukan di situ adalah kegiatan persuasif, edukatif, dan humanis. Sambil kegiatan new normal diberlakukan, kami terus sosialisasikan ke masyarakat," papar Yusri.

Tak sampai disitu, Yusri mengatakan di pos-pos yang akan didirikan petugas, pihaknya akan mengecek suhu masyarakat yang ada. Akan ada tim kesehatan yang ikut berjaga di titik-titik new normal.

"Contoh, kalau masyarakat masuk ke dalam, di situ kami akan mendirikan pos. Kami akan ukur masyarakat yang masuk dengan thermo gun, 37,5 lebih saja tidak boleh masuk. Nanti ada tim kesehatan di pos yang akan memeriksa orang tersebut," kata Yusri.

"Masuk ke dalam harus cuci tangan dulu yang disediakan oleh pengusaha tempat keramaian tersebut, ada hand sanitizer juga. Lalu masuk ke dalam wajib mengenakan masker. Tidak ada masker tidak boleh masuk," pungkas Yusri.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X