Dukung Pariwisata, Kemen PUPR: Konstruksi Pembangunan Infrastruktur 5 KSPN Capai 33 Persen

- Sabtu, 30 Mei 2020 | 15:17 WIB
Labuan Bajo. (Pixabay/Bowo Ikhsanto)
Labuan Bajo. (Pixabay/Bowo Ikhsanto)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) terus menggenjot pekerjaan infrastruktur lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang. 

"Dalam tatanan normal baru untuk hidup berdamai dengan pandemi Covid-19, pemerintah meyakini bahwa sektor ekonomi utama yang dapat rebound dengan cepat adalah sektor pariwisata. Untuk itu, tidak ada kegiatan pembangunan infrastruktur pada lima KSPN yang dihentikan," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (30/5/2020).

Basuki mengatakan, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp8,82 triliun untuk pembangunan infrastruktur di lima KSPN Prioritas tersebut yang dilaksanakan sejak 2019 hingga 2021 mendatang. Adapun rinciannya, TA 2019 sebesar Rp1,67 triliun, TA 2020 sebesar Rp4,19 triliun, dan TA 2021 sebesar Rp 2,96 triliun. TA 2021 merupakan paket lanjutan Multi Years Contract (MYC) karena rekomposisi MYC dan perubahan dari Single Year Contract (SYC) ke MYC.

"Untuk tahun 2020 anggaran sebesar Rp4,19 triliun dialokasikan untuk 190 kegiatan, yaitu Danau Toba 70 kegiatan senilai Rp1,38 triliun, Borobudur 32 kegiatan senilai Rp1 triliun, Mandalika 21 kegiatan senilai Rp600 miliar, Labuan Bajo42 kegiatan senilai Rp870 miliar dan Manado-Likupang 25 kegiatan senilai Rp320 miliar," ujarnya.

Dia menerangkan, dari 33% dari 190 kegiatan sudah dimulai konstruksi fisiknya setara dengan Rp1,47 triliun. Sementara kegiatan swakelola berjalan mencapai 19% senilai Rp1,32 triliun untuk pembebasan lahan dan rumah swadaya. Sedangkan proses lelang berjalan mencapai 48% senilai Rp1,39 triliun.

-
Borobudur. (Pixabay/Maulana Iskak)

Adapun infrastruktur KSPN yang dibangun Kementerian PUPR mencakup konektivitas seperti penanganan jalan dan jembatan, bidang sumber daya air seperti pembangunan tampungan air dan infrastruktur pengendali banjir. Lalu bidang permukiman diantaranya penataan kawasan dan peningkatan kapasitas tempat pembuangan sampah, dan bidang perumahan meliputi pembangunan sarana hunian pendukung Kawasan Pariwisata.

"Berkaitan dengan pandemi Covid-19 terdapat beberapa masukan Standar Protokol Keamanan dan Keselamatan Terpadu di destinasi pariwisata, antara lain penyediaan toilet dengan kualitas bintang empat untuk KSPN Labuan Bajo dan Borobudur yang premium serta bintang 3 untuk KSPN lainnya. Kemudian penyediaan fasilitas cuci tangan di area-area pedestrian dan destinasi wisata (pasar/UMKM/area souvenir), pelayanan bagi difabel, jaringan dan alat komunikasi, serta dukungan peralatan serta alat transportasi yang baik dan siap digunakan untuk antisipasi kondisi darurat dan bencana," paparnya.

Ia menambahkan, dalam mendukung produktivitas di sektor pariwisata era normal baru, Kementerian PUPR menekankan beberapa hal, yakni kawasan pariwisata perlu 'dihantarkan' dengan tetenger dan koridor yang baik, seperti jalan, trotoar, pagar, pepohonan endemik/lokal dengan tajuk misal trembesi di Borobudur dan Mandalika, bougenville, flamboyan dan sakura NTT di Labuan Bajo.

Kemudian, fasilitas homestay dengan desain rumah adat termasuk pagar rumah di sepanjang koridor utama menuju destinasi wisata. Serta ketiga, menjadikan KSPN Labuan Bajo sebagai good practice bila berhasil dalam penataan jalan dan trotoar sebagai kawasan pedestrian dengan kualitas premium.

"Selama pandemi Covid-19 kegiatan di lima KSPN dilaksanakan sesuai protokol pencegahan Covid-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan serta Inmen PUPR No 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi," tutup dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X