Korban Bencana Alam di NTT Butuh Makanan dan Alat Berat, Risma: Besok Saya Berangkat

- Rabu, 7 April 2021 | 19:25 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat memberikan keterangan terkait penanganan bencana di NTT (ANTARA/Desi Purnamawati)
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat memberikan keterangan terkait penanganan bencana di NTT (ANTARA/Desi Purnamawati)

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan bahwa kebutuhan mendesak para korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur adalah makanan dan alat berat.

"Besok pagi jam 05.00 saya akan berangkat kembali ke sana, karena masih banyak daerah yang saya khawatir belum tersentuh kebutuhan makanan," kata Risma dilansir dari ANTARA, Rabu (7/4/2021).

Menurut Risma, selain kebutuhan pangan, warga yang yang terdampak bencana juga membutuhkan alat berat untuk mencari korban hilang.

Risma akan mencari cara agar alat berat bisa segera dikirimkan ke lokasi bencana. Termasuk gergaji mesin untuk memotong pohon tumbang yang menutup akses jalan utama.

Kebutuhan mendesak lainnya berupa obat-obatan karena cukup banyak korban yang luka-luka akibat bencana tersebut.

Wilayah yang masih sulit dijangkau dan mengalami dampak yang parah menurut Risma yaitu di Adonara, Lembata, Pulau Pantar di Alor, Sumba Timur, Ende dan Malaka.

Sebelumnya, Risma telah meninjau lokasi bencana di Kabupaten Lembata dan Adonara pada Selasa (6/4/2021). Bantuan dari Kementerian Sosial juga sudah tiba di lokasi.

"Di Alor kami sudah distribusikan bahan makanan, meski (saya-red) belum bisa ke sana. Di Sumba Timur korban yang mengungsi cukup banyak, kita akan kirim kembali," tambah dia

Siklon tropis Seroja telah menyebabkan cuaca ekstrem di wilayah NTT sehingga menyebabkan banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Wilayah yang terdampak yaitu Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Ende, Sabu Raijua, Alor, Kupang,Belu, Timor Tengah Utara dan kota Kupang.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu (7/4/2021) pukul 14.00 WIB, dampak siklon menimbulkan korban jiwa sebanyak 124 orang meninggal dunia, 74 orang hilang, 129 luka-luka dan 13.230 orang mengungsi.

Jumlah korban jiwa terbanyak di Kabupaten Flores Timur 67 orang, Lembata 28 orang, Alor 21 orang, Malaka tiga orang, Sabu Raijua dua orang, Kota Kupang, Kabupaten Ende dan Kabupaten Kupang masing-masing satu orang.

Kerugian materiil sementara terdata 1.962 unit rumah terdampak dengan rincian 154 unit rusak ringan, 272 unit rusak sedang, 688 rusak berat dan 87 fasilitas umum terdampak dimana 24 unit mengalami rusak berat.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X