Papua Barat Cari Tambahan Dokter Spesialis Paru, Honornya Rp70 Juta

- Jumat, 18 September 2020 | 16:16 WIB
Ilustrasi: sejumlah tenaga kesehatan melengkapi APD ketika bersiap untuk melakukan tes usap di Pekanbaru, Kamis (3/9/2020). (ANTARA/Roni Muharrman)
Ilustrasi: sejumlah tenaga kesehatan melengkapi APD ketika bersiap untuk melakukan tes usap di Pekanbaru, Kamis (3/9/2020). (ANTARA/Roni Muharrman)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat masih mencari tambahan dokter spesialis paru untuk mengoptimalkan upaya penanganan pasien COVID-19 yang masih terus bertambah di daerah tersebut.

Proses perekrutan hingga saat ini masih berlangsung. Setidaknya dibutuhkan dua dokter spesialis paru yang akan ditempatkan di Manokwari dan Sorong. Perekrutan dokter spesialis di Papua Barat sendiri sudah dibuka sejak April 2020.

Selain spesialis paru, perekrutan juga dibuka untuk spesialis anestesi, spesialis radiologi, serta spesialis patologi klinik masing-masing satu orang.

"Ada dua yang baru kita dapat yang spesialis penyakit dalam. Kita masih butuh paling tidak spesialis paru dan patologi," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Perorongan, Jumat (18/9/2020).

Seiring meningkatnya grafik kasus COVID-19 di Papua Barat, sebut Otto, Papua Barat masih membutuhkan tambahan tenaga medis. Saat ini sudah lebih dari tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan COVID-19.

"Dengan peningkatan kasus ini, kita akan antisipasi kedepan. Saya kira, tenaga medis kita sekarang ini sudah mulai kewalahan," tambah Otto.

Terkait perekrutan spesialis paru yang hingga saat ini belum diperoleh Pemprov Papua Barat telah menaikan honor. Semula honor bagi dokter spesialis di daerah itu ditetapkan sebesar Rp50 juta per orang per bulan, kini sudah dinaikkan menjadi Rp70 juta.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X