Serangan rasis kembali terjadi terhadap aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai.
Kali ini, ujaran rasis tersebut diduga dilakukan oleh Ambroncius Nababan.
Mirisnya, Ambroncius merupakan satu di antara relawan Presiden Joko Widodo. Dia disebut-sebut menjabat ketua kelompok relawan bernama Projamin.
Kalimat rasis itu diduga diunggah Ambroncius melalui media sosial Facebook dan kini telah dihapus. Meski demikian, tangkapan layarnya sudah beredar luas.
Hal itu menyebabkan berbagai protes. Tak hanya dari kalangan warga Papua, namun sejumlah tokoh.
Baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengunggah cuit di media sosial Twitter.
Mahfud mengajak untuk menghindari praktik rasis dengan cara menghina dan membawa-bawa gambar hewan bila mengalami kontra dengan komentar orang lain.
Namun, Mahfud tidak menyebut oknum manapun pada cuitannya ini.
"Kalau Anda tak suka dgn statement atau tudingan seseorang yg Anda anggap ngaco, tak usahlah menghinanya dgn cacian atau gambar hewan. Diamkan sj," cuitnya melalui akun @mohmahfudmd, Minggu (24/1/2021).
Mahfud juga mengutip pepatah berbahasa Arab.
"Ada ungkapan, 'tarkul jawaab alal jaahil jawaabun', 'Tdk menjawab statement atau tudingan org dungu adalah jawaban thd org dungu tsb'," sambungnya.
Kalau Anda tak suka dgn statement atau tudingan seseorang yg Anda anggap ngaco, tak usahlah menghinanya dgn cacian atau gambar hewan. Diamkan sj. Ada ungkapan, "tarkul jawaab alal jaahil jawaabun", "Tdk menjawab statement atau tudingan org dungu adalah jawaban thd org dungu tsb".
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) January 24, 2021
Sebelumnya, srangan rasis kembali dilakukan terhadap aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai.
Hal inipun memicu kecaman dari berbagai pihak. Bahkan, akun media sosial Twitter @albertsamuel28 meminta Kaesang Pangarep mengingatkan ayahnya, Presiden Joko Widodo.