Korea Utara meluncurkan beberapa rudal jarak pendek dalam aksi militer signifikan pertama rezim tersebut selama masa kepresidenan Joe Biden.
Militer negara pertapa itu menembakkan banyak rudal pekan lalu setelah mengkritik AS karena latihan militer gabungan yang dilakukan dengan Korea Selatan, menurut laporan Washington Post.
Korea Utara belum mengomentari peluncuran tersebut, yang biasanya dilakukan sebagai cara untuk menekankan kekuatan militernya.
Negara ini belum menguji rudal balistik antarbenua selama lebih dari tiga tahun, tetapi terus memproduksi senjata nuklir.
Saat ini, sekretaris pers Pentagon John Kirby tidak mau mengatakan jenis rudal apa yang digunakan.
Berita peluncuran tersebut datang seminggu setelah Kim Yo Jong, saudara perempuan dari Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un, mengirimkan peringatan yang kuat kepada Joe Biden.
"Kami menggunakan kesempatan ini untuk memperingatkan pemerintahan baru AS yang berusaha keras untuk mengeluarkan bau bubuk di tanah kami," katanya, menurut kantor berita negara Korea Utara.
"Jika ia ingin tidur nyenyak selama empat tahun mendatang, lebih baik jangan menyebabkan bau pada langkah pertama."
Kata-katanya datang ketika Amerika Serikat sebagai Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan kepala Pentagon Lloyd Austin memulai perjalanan luar negeri pertama mereka di bawah kepemimpinan Biden.
Mereka mengunjungi Korea Selatan dan Jepang untuk menopang aliansi dan mempertaruhkan kepentingan AS di wilayah tersebut.
Pemerintahan Biden telah mencoba berkali-kali, melalui beberapa cara berbeda untuk berhubungan dengan Korea Utara, tetapi sejauh ini diabaikan, The Hill melaporkan.
