Soal Impor Beras, Haikal Hassan Bandingkan Pemerintahan Jokowi dan Soeharto

- Jumat, 19 Maret 2021 | 15:12 WIB
Haikal Hassan. (Instagram/@haikalhassan_quote)
Haikal Hassan. (Instagram/@haikalhassan_quote)

Pendakwah dan motivator Haikal Hassan turut memberikan komentarnya terkait kebijkan impor beras yang belakangan ini menuai berbagai kritik dari berbagai pihak. Haikal membandingkan zaman pemerintahan Soeharto dan Jokowi.

Haikal mengatakan bahwa beras, gula, garam dan kedelai di era Soeharto di-ekspor dan menghasilkan uang untuk rakyat. Namun, menurutnya di era Jokowi justru sebaliknya.

Dia menilai saat ini terlalu banyak mafia dan kebijakan impor beras dinilai membuat rakyat sengsara.

"BERAS, GULA, GARAM, KEDELAI di era Soeharto Alm di eksport dan menghasilkan uang buat rakyat. Kini, komoditas itu di Import begundal mafia dan mencekik rakyat. Bahkan saat panen raya. Pesan RI1 pun dicuekin," kata Haikal Hassan melalui akun Twitter-nya, Kamis (19/3/2021).

"Siapa yang berani lawan negara?" sambungnya.

Baca juga: Eks Jubir KPK Bongkar Rahasia di Balik Korupsi Terkait Kebijakan Impor, 'Selalu Ada Rente'

Cuitannya pun mendapat beragam reaksi dari netizen.

"Sekarang, mafia import bahan pangan berteriak mencaci maki zaman Soeharto karena tidak bisa korupsi. Saat ini, para petani padi, garam dan tebu yang berteriak," komentar seorang netizen.

"Setuju beh... Kita dukung RI1 utk segera mengusut tuntas," komentar netizen lainnya.

Jawa Barat sebelumnya sudah mengambil sikap membela para petani mereka.  Anggota DPRD Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya menegaskan tak mau ada peredaran beras impor di wilayahnya. Pasalnya, Jawa Barat diprediksi akan mengalami surplus produksi beras hingga 320.000 ton.

"Jangan coba-coba beras impor itu dikirimkan dan dijual ke masyarakat Jawa Barat. Apalagi kalau dijualnya pun dengan harga yang murah," katanya, dikutip dari Antara, Jumat (19/3/2021).

Anggota DPRD Jawa Barat asal Kabupaten Bogor itu memastikan petani beras asal Jawa Barat akan terdampak langsung saat ada beras impor masuk wilayahnya.

"Petani di Jawa Barat bisa kena hantaman bertubi-tubi. Prinsipnya, kalau petani Jawa Barat sendiri sudah melimpah hasil panennya, maka warga di Jawa Barat pun dipastikan tak butuh impor beras," terang ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD Jawa Barat itu.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X