Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengusulkan Presiden Joko Widodo agar melobi pemerintah Malaysia untuk memulangkan buronan korupsi Djoko Tjandra.
Mereka yakin bahwa Djoko saat ini sedang berada di Kuala Lumpur.
"Berdasarkan kenyataan Djoko Tjandra tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia, maka dibutuhkan peran Presiden Joko Widodo untuk melakukan lobi dan diplomasi tingkat tinggi dengan Pedana Menteri Malaysia Muhyidin Yassin," ujar Koordinator MAKI Boyamin Saiman melalui pernyataan tertulis, Minggu (19/7/2020).
Menurut Boyamin, seorang pengacara asal Indonesia bersama kliennya telah bertemu dengan Djoko Tjandra di lantai 105 gedung Signature 106, Komplek Tun Razak Echange, Malaysia.
Kedatangan mereka bertujuan untuk menawarkan apartemen kepada Djoko.
Boyamin mengaku tak asing dengan oknum pengacara itu karena pernah satu kantor hukum.
Dugaan bahwa Djoko sedang berada di Malaysia juga dikuatkan dengan pengakuan kuasa hukumnya, Anita Kolopaking.
Upaya lobi-lobi level atas ini dibutuhkan setelah sebelumnya mantan Jaksa Agung M. Prasetyo gagal memulangkan Djoko via jalur extradisi.
Di sisi lain, rekam jejak kedua negara dalam urusan pemulangan warga negara yang terlibat kasus hukum.
Seperti pemulangan perempuan yang dituduh meracuni kakak Kim Jong Un beberapa waktu lalu, Siti Aisyah.
Seperti diketahui, Siti saat itu telah disidangkan di Pengadilan Shah Alam Malaysia dengan ancaman hukuman mati.
Namun kerena lobian, Siti akhirnya bisa pulang ke Indonesia.
Menurut Bonyamin, Presiden Jokowi mempunyai hubungan baik dengan Perdana Menteri Malaysia Muhyidin Yassin. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk memulangkan Djoko dari negara jiran tersebut.
Lebih lanjut, Bonyamin juga menduga Djoko punya hubungan baik dengan mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.
