Balas Bom Bunuh Diri di Kabul, Amerika Serikat Serang ISIS dari Udara

- Sabtu, 28 Agustus 2021 | 21:45 WIB
Marinir AS dengan Satuan Tugas Udara-darat Laut Tujuan Khusus - Tanggap Krisis - Komando Pusat, membantu keamanan di Po ECC selama evakuasi di Kabul, Afghanistan, 26 Agustus. . (photo/Korps Marinir AS via Staf Sersan Victor Mancilla/REUTERS/ilustrasi)
Marinir AS dengan Satuan Tugas Udara-darat Laut Tujuan Khusus - Tanggap Krisis - Komando Pusat, membantu keamanan di Po ECC selama evakuasi di Kabul, Afghanistan, 26 Agustus. . (photo/Korps Marinir AS via Staf Sersan Victor Mancilla/REUTERS/ilustrasi)

Amerika Serikat (AS) melakukan serangan pesawat tak berawak (drone) dengan target kelompok ISIS di Afghanistan pada Sabtu (28/8).

Serangan AS itu dilakukan dua hari setelah afiliasi ISIS di Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom di luar bandara Kabul.

Dari 92 korban tewas dalam ledakan bom bunuh itu, 13 di antaranya adalah tentara AS.

Peristiwa itu menjadi insiden paling mematikan bagi pasukan AS di Afghanistan dalam satu dekade terakhir.

"Indikasi awalnya adalah kami membunuh target. Kami tahu tak ada korban dari warga sipil," kata pihak militer AS tentang serangan drone itu dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Momen Pria Borong Dagangan Bapak Penjual Roti Keliling, Bikin Netizen Terharu

Komando Pusat AS mengatakan serangan tersebut dilakukan di Nangarhar, provinsi sebelah timur Kabul yang berbatasan dengan Pakistan.

Tidak disebutkan apakah target serangan itu terlibat dalam ledakan bom di bandara.

Warga Jalalabad, ibu kota Nangarhar, mengatakan mereka mendengar sejumlah ledakan dari serangan udara pada Jumat (27/8) sekitar tengah malam.

Namun, belum jelas apakah suara ledakan itu berasal dari drone AS. Gedung Putih mengatakan beberapa hari mendatang akan menjadi operasi evakuasi AS yang paling berbahaya.

Pentagon menyebut AS telah mengevakuasi 110.000 orang dari Afghanistan dalam dua minggu terakhir.

Pada Jumat, pasukan Taliban mencegah warga untuk mendekati bandara. Biden sebelumnya mengatakan dia telah memerintahkan Pentagon untuk merencanakan serangan terhadap ISIS-K, afiliasi ISIS di Afghanistan yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman pada Kamis (26/8).

Huruf "K" pada nama ISIS-K merujuk pada "Khorasan", nama lama wilayah itu.

Mereka muncul di Afghanistan timur pada 2014 dan merambah ke wilayah-wilayah lain, utamanya di utara. Kelompok tersebut merupakan salah satu musuh Taliban, juga pasukan Barat.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X