Harga PCR Jadi Rp275 Ribu, Apa Pertimbangan Pemerintah?

- Rabu, 27 Oktober 2021 | 20:49 WIB
Tenaga kesehatan puskesmas Kecamatan Menteng melakukan tes usap antigen dan PCR gratis kepada petugas PPSU di Menteng, Jakarta, Selasa (7/9/2021). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Tenaga kesehatan puskesmas Kecamatan Menteng melakukan tes usap antigen dan PCR gratis kepada petugas PPSU di Menteng, Jakarta, Selasa (7/9/2021). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Biaya tes swab tes swab polymerase chain reaction (PCR) kembali turun dengan tarif maksimal yaitu Rp275 ribu untuk di Jawa-Bali dan Rp300 ribu di luar pulau tersebut. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan alasan penurunan harga itu didasari pada penyesuaian harga alat kesehatan penunjang tes swab yang juga mulai turun. 

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Abdul Kadir menjelaskan, harga alat penunjang seperti kit reagen atau ekstraksi yang digunakan dalam pengecekan spesimen sudah cenderung terjangkau di pasaran. Begitu pula dengan alkes pada umumnya yang menunjang penanganan Covid-19

"Saat ini sudah ada penurunan harga alat atau alat habis pakai, contoh hazmat sehingga menyebabkan harga (tes swab) PCR diturunkan dari semula 419 ribu menjadi 275 ribu," ujar Kadir dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Kementerian Kesehatan, Rabu (27/10/2021). 

Kadir menambahkan, durasi untuk hasil uji tes swab dengan biaya baru ini tidak sampai berhari-hari. Meski begitu, pada realitanya yang selama ini ada durasi hasil uji ditentukan oleh seberapa banyak masyarakat membayar. Makin mahal, makin cepat keluar hasil uji laboratoriumnya. 

"Tentunya kita harapkan hasil dari PCR ini satu hari dari pengambilan sampel," ucapnya. 

Penurunan harga tes swab PCR selalu diwarnai pro dan kontra dari publik. Misal saja yang disuarakan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher yang menganggap harga PCR di kisaran Rp300 ribu masih tergolong mahal. 

Dia melihat pemerintah masih tidak transparan dalam menjelaskan penentuan harga. Pasalnya, harga yang selalu berubah mengundang tanda tanya dan dugaan bahwa ada kepentingan bisnis di balik mekanisme harga yang berlaku. 

"Jika tidak ada kepentingan bisnis, harusnya  bisa lebih murah lagi. Berapa sebenarnya harga dasar PCR? Pada awalnya test PCR sempat di atas Rp1 juta, lalu turun. Apalagi pemerintah tidak menjelaskan  mekanisme penurunannya, apakah ada subsidi dari pemerintah atau bagaimana," urai Netty dalam keterangan tertulisnya. 

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X