Obat Molnupiravir akan datang di awal Desember, Harganya di Bawah 1 Juta

- Senin, 8 November 2021 | 17:24 WIB
Molnupiravir. (Foto/Merck & Co/HO/REUTERS)
Molnupiravir. (Foto/Merck & Co/HO/REUTERS)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kalau obat antivirus Covid-19, Molnupiravir yang dibuat oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Merck, dijual dengan harga di bawah Rp1 juta.

"Hitung-hitungan kami antara 40 sampai 50 dolar, jadi tidak terlalu mahal di bawah Rp1 juta," ujar Menkes Budi, Senin (8/11), dikutip dari Antara.

Budi menyebut, Molnupiravir dapat dikonsumsi oleh pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan tingkat saturasi oksigen di atas 95 atau bergejala ringan. 

"Jadi kalau dia positif tapi saturasi masih di atas 94/95, dikasih obat ini hasil uji klinis di luar negeri 50 persen bisa sembuh. Tidak masuk ke rumah sakit," ujarnya.

Budi mengatakan konsumsi Molnupiravir dilakukan selama 5 hari selama proses penyembuhan, masing-masing sebanyak 8 tablet.

"Jadi kira-kira butuh 40 tablet," ujarnya.

Obat Molnupiravir sendiri rencananya akan didatangkan ke Indonesia pada tahap awal Desember 2021 melalui skema pembelian secara langsung kepada produsen. Nantinya, akan ada 600 ribu hingga 1 juta obat yang akan didatangkan.

"Molnupiravir ini sudah memberikan lisensinya ke 8 pabrik di India untuk diproduksi," ujarnya.

Kehadiran obat itu di Tanah Air diyakini Budi bisa memberikan kesiapan bagi Indonesia menghadapi gelombang lanjutan COVID-19.

"Mudah-mudahan tidak terjadi, tapi kalau terjadi setidaknya kita punya stok dulu," katanya.

Persiapan pemenuhan obat COVID-19 dalam jangka panjang juga ditempuh pemerintah lewat pengajuan lisensi kepada produsen Merck atau The Medicines Patent Pool (MPP) yang kini tergabung di United Nations.

"Merck sudah meminta tolong kepada United Nations atau badan yang namanya MPP untuk bisa diberikan grand patennya oleh dia sehingga kita bisa berhubungan dengan mereka," katanya.

Budi mengatakan proses itu sudah memasuki tahap finalisasi. Pemerintah juga melibatkan perusahaan BUMN dan swasta untuk produksi di Indonesia.

"Kalau syukur bisa cepat, mudah-mudahan tahun depan kita bisa bikin di sini sehingga memperkuat sistem ketahanan kesehatan kita," pungkasnya.

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X