Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberikan tanggapannya terkait kewajiban membayar commitment fee Formula E selama 5 tahun sesi gelarannya berturut-turut.
Menurutnya, pelunasan commitment fee selama 5 tahun Formula E sebesar 121 Poundsterling atau setara Rp2,3 triliun tak hanya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), namun juga melibatkan pihak swasta.
Baca Juga: Pemprov DKI Wajib Bayar Commitment Fee Formula E, Jika Tidak Digugat ke Pengadilan
"Nanti program Formula E tidak hanya dibebankan ke APBD, bahkan nanti dibebankan oleh swasta juga, oleh sponsor," ucap Riza di Balai Kota DKI, Rabu (15/9/2021).
Orang nomor dua di Jakarta ini pun meyakini bahwa, rencana Pemprov DKI untuk menggelar ajang balap mobil listrik tersebut sudah sesuai dengan mekanisme, dan aturan yang berlaku.
"Formula E sudah sesuai dengan mekanisme aturan yang ada. Commitment Fee, kewajiban-kewajiban sudah dipenuhi, persiapan sudah diatur sedemikian baiknya," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam salinan surat dari Dinas Pemuda dan Olahraga kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diingatkan untuk membayar commitment fee selama 5 tahun. Apabila tidak, maka bisa dicap sebagai wanprestasi dan dapat digugat dalam arbitrase internasional.
Adapun rincian pembayarannya adalah, sesi 2019/2022 sebesar 20 juta poundsterling (Rp393,4 miliar), sesi 2020/2021 sebesar 22 juta poundsterling (setara Rp432,7 miliar), sesi 2021/2022 24,2 juta poundsterling (sekitar Rp476 miliar), sesi 2022/2023 26,6 juta poundsterling (sekitar Rp515 miliar), dan sesi 2023/2024 sebesar 29,2 juta poundsterling (Rp574,5 miliar).
