Sekarang Dilarang, Ternyata Ini Alasan Plastik Kenapa Diciptakan

- Jumat, 10 Januari 2020 | 20:15 WIB
Sebuah ilustrasi dari kantong plastik. (Photo/Ilustrasi/Pexels/Juan Pablo Serrano Arenas)
Sebuah ilustrasi dari kantong plastik. (Photo/Ilustrasi/Pexels/Juan Pablo Serrano Arenas)

Warga jakarta telah dilarang menggunakan kantong plastik mulai Juli 2020 nanti. Hal ini tertuang pada Perarutan Gubernur yang ditandatangai Anis pada 27 Desember 2019.

Ternyata, bukan hanya Jakarta yang pertama memberlakukan peraturan ini. Sejumlah daerah seperti Bali juga sudah lebih dulu melarang penggunaan plastik demi keselamatan bumi.

Nah, meski terbilang sampah yang tidak mudah terurai. Tahu gak kalau dulu plastik diciptakan justru buat menyelamatkan bumi?

Kantong plastik diciptakan oleh Sten Gustaf Thulin di tahun 1959. Kala itu, masyarakat menggunakan kantong kertas untuk membawa dan membungkus belanjaan.

Penggunaan kantong kertas yang masif di jamannya membuat pepohonan ditebang dan hutan mulai menggundul. Maka dari itu Thulin bereksperimen membuat kantong yang lebih kuat dari kertas, diproduksi menggunakan energi yang lebih sedikit dari pada proses pembuatan kantong kertas, dan bisa dipakai berulang kali.

Kantong plastik buatan Thulin kemudian dipatenkan oleh sebuah perusahaan bernama Celloplast. Sejak tahun 1960, kantong plastik mulai dipasarkan untuk mengganti kantong kertas dan kain. Secara perlahan, kantong plastik mulai mendunia hingga sekarang.

Kebiasaan orang-orang membuang kantong plastik setelah sekali digunakan membuat Raoul Thulin, putra Sten bingung.

"Bagi ayah saya, gagasan bahwa orang-orang akan membuang ini (plastik) menjadi aneh," ujar Raoul yang dikutip dari The Independent UK.

"Ayah saya selalu membawa kantong plastik di sakunya. Ia membawa kembali kantong plastik miliknya setiap ingin belanja di tahun 70 dan 80 tahun. Ini yang ia ingin orang-orang lakukan kala menciptakannya. Lalu mengapa Anda tak melakukannya?" tambahnya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X