Kementerian Kesehatan Suriah menyampaikan pada Senin (28/9/2022) bahwa terdapat 29 orang telah meninggal akibat wabah kolera di Suriah sejak sebulan terakhir ini.
"Pengujian penilaian cepat telah mengkonfirmasi 338 kasus sejak wabah pertama kali tercatat bulan lalu, dengan sebagian besar kematian dan kasus di provinsi Aleppo utara" ungkap Kementerian Kesehatan Suriah dari sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.
Pihak kementerian juga mencatat 230 kasus berada di provinsi Aleppo, di mana 25 orang dipastikan meninggal dan sisanya tersebar di Suriah.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Terjadi Lagi: Bandara Aleppo Suriah Tidak Dapat Berfungsi
Melansir dari Reuters, Non-Governmental Organization (NGO) mengatakan akses ke air minum yang aman menjadi tantangan besar di Suriah, yang memiliki 40% lebih sedikit air minum daripada sebelum konflik dimulai setelah penghancuran infrastruktur air nasional yang meluas.
Oleh karena itu, kelangkaan air semakin buruk oleh perubahan iklim.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Wabah Kolera yang Mengancam Jiwa
United Nations (UN) meyakini wabah tersebut ada kaitannya dengan irigasi tanaman menggunakan air yang terkontaminasi dan orang-orang yang meminum air yang tidak aman dari sungai Efrat yang membelah Suriah dari utara ke timur.
Penulis: Annita Rahmawati Dewi
