Gerindra Apresiasi Misi Perdamaian Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia

- Rabu, 29 Juni 2022 | 15:03 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) (tengah) dan rombongan menuju Kiev. (Instagram/@jokowi)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) (tengah) dan rombongan menuju Kiev. (Instagram/@jokowi)

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani memberikan pujian atas langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia.

Dia bilang, agenda ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang menegaskan bahwa Indonesia bertanggung jawab untuk turut serta dalam upaya menciptakan perdamaian dan ketertiban dunia. 

"Kami sangat mengapresiasi tindakan Presiden Jokowi dalam melakukan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia guna mencegah perang yang berkelanjutan. Langkah ini untuk mendorong perdamian dunia sesuai amanat UUD 1945. Langkah presiden ini strategis untuk menghindari ancaman krisis pangan dan energi akibat perang tersebut," kata Muzani dalam keterangannya, Rabu (29/6/2022). 

Menurut Muzani, perang Ukraina-Rusia telah memicu krisis pangan dan energi yang menimbulkan peningkatan harga-harga komoditas dunia. Dampak tersebut secara langsung dirasakan oleh negara-negara di dunia. 

Maka dari itu, sambung dia, sangat penting bagi Indonesia sebagai Presidensi G20 untuk menggunakan pengaruhnya guna meredam perang Ukraina-Rusia. 

"Sebagai presidensi G20, keputusan Presiden Jokowi melaksanakan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia merupakan langkah penting dan strategis untuk meredam perang yang berkepanjangan. Karena itu menjadi harapan bagi masyarakat dunia untuk kembali meringankan krisis pangan dan energi yang saat ini menjadi ancaman dan tantangan nyata bagi negara-negara dunia," tutur Muzani.

Baca Juga: Presiden Jokowi Menuju Kiev dari Polandia Menggunakan Kereta Api: Semoga Dimudahkan!

Wakil Ketua MPR itu mengatakan, krisis pangan dan energi ini telah menghambat distribusi bagi aktivitas ekonomi, industri, serta tranaportasi dunia. Dan itu menyebabkan berbagai komoditas mengalami kelangkaan dan kenaikan harga yang sangat signifikan. Masalah ini harus segera di atasi oleh negara-negara yang memiliki pengaruh kuat seperti Indonesia dan negara yang tergabung dalam G7 maupum G20.

Muzani juga berharap agar negara-negara G7 dan G20 ikut serta dalam upaya membuka kembali keran kerjasama ekonomi dengan Ukraina dan Rusia. Seperti diketahui bahwa Ukrania merupakan negara pemasok gandum nomor satu dunia. Sementara Rusia adalah negara dengan industri pupuk terbesar yang selama ini produknya sangat diharapkan negara-negara dunia. 

"Ancaman krisis pangan ekstrim semakin nyata apabila negara-negara yang tergabung dalam G7 dan G20 tidak membuka keran kerjasama ekonomi dengan Rusia dan Ukraina. Itu sebabnya seruan Presiden Jokowi untuk tidak membaned atau embargo produk-produk unggulan Ukraina dan Rusia harus diikuti oleh negara-negara lainnya," urainya.

Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memulai misi perdamaiannya untuk menghentikan konflik serta perang yang melibatkan Rusia dengan Ukraina. Jokowi memulai misi ini dengan lebih dahulu mengunjungi Ukraina

Usai tiba di Bandara Internasional Rzeszow, Polandia, sekira pukul 11.50 waktu setempat, Jokowi beserta rombongan akan melanjutkan perjalanan melalui jalur darat dengan menggunakan kereta api dari Rzeszow.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X