Ini Cara Aplikasi Ojek Online Pastikan Driver Tidak Berkerumun

- Kamis, 23 April 2020 | 18:39 WIB
Pengemudi ojek online menunggu orderan di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (7/4/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)
Pengemudi ojek online menunggu orderan di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (7/4/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

Tidak semua orang bisa tinggal di rumah selama masa pandemi Covid-19. Beberapa masih harus bekerja karena kantor tidak memberlakukan sistem work from home atau kerja dari rumah. Ada pula yang harus mencari penghasilan dengan mengitari jalan seperti driver ojek online.

Para driver ojek online harus ke luar rumah ketika mendapatkan order dan bisa berkeliling kota bila ada order selanjutnya. Sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlaku di sejumlah wilayah, para driver ojek online memang tidak bisa lagi mengangkut penumpang. Namun mereka tetap mendapatkan order berupa pesan antar makanan atau pengiriman barang.

Sebelum adanya pandemi Covid-19, banyak driver yang sering berkumpul kala menunggu order. Tentunya hal itu kini tidak dianjurkan untuk dilakukan. Sebab bisa memperbesar risiko terkena penularan virus corona baru. Lantas, apa yang dilakukan platform aplikasi tempat driver bernaung menanggapi hal ini? 

Menurut Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, pihaknya terus memberikan edukasi kepada para mitra atau driver online. Edukasi yang diberikan antara lain cara mengantre ketika mendapatkan order, disinfektasi kendaraan, jaga jarak ketika mengantarkan order, dan tidak berkerumun.

-
Pengemudi ojek online menunggu orderan di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (7/4/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

"Kami ada tim yang berkeliling. Kalau melihat ada mitra yang kumpul kami beritahu hal itu enggak boleh, apalagi kalau berkumpul lebih dari 5 orang. Kalau misalkan hanya 5 orang tetap harus jaga jarak aman," ujar Neneng dalam suatu konferensi pers virtual, Kamis (23/4/2020).

Dirinya mengakui, edukasi terhadap driver tidak bisa dilakukan hanya sekali. Oleh karenanya setiap hari selalu dikirimkan pemberitahuan ke aplikasi guna mengingatkan para driver untuk menjaga jarak dan keamanan. Langkah ini juga dilakukan untuk menjaga kepercayaan pemerintah.

"Kami harus menjaga kepercayaan pemerintah terhadap mitra driver, makanya jaga jarak dan keamanan harus selalu dijunjung tinggi. Driver akan terus kami ingatkan tentang hal ini karena kalau sampai terinfeksi mereka sendiri yang rugi. Kami tidak bosan mengingatkan," pungkas Neneng.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X