Ratu Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia menuliskan surat terbuka di akun Instagramnya (@fanniaminadia) untuk gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dalam surat tersebut, Fanni mengaku tidak terima telah dituduh melakukan penipuan.
"Sugeng siang Pak Ginanjar, prinsipnya kami sangat menyambut baik bahkan menunggu agar diskusi dan diuji secara akademisi sejarah ini bisa terealisasi. Tapi pelintiran berita dan penggalan dokumentasi ternyata mampu merubah makna dari pernyataan kami," tulis Fanni pada captionnya.
Sebelumnya, Fanni diamankan oleh pihak kepolisian pada Selasa malam (14/1/2020). Polisi kemudian mengatakan kepada publik bahwa Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat, Toto dan Fanni telah melakukan penipuan.
Fanni mengatakan tak diberikan kesempatan klarifikasi dan mediasi. Fanni juga mengatakan bahwa sebenarnya medialah yang telah menyebar hoaks.
"Saya yang dituduh menyebar berita Hoax, padahal yang menyebar media. Dan saya kemarin berencana memposting surat terbuka dan untuk Bapak, tapi tanpa diberi kesempatan klarifikasi, mediasi dan bahkan penangkapan kami terkesan eksklusif lengkap dengan media," lanjutnya.
Fanni juga merasa bingung dan mempertanyakan alasan polisi memintanya untuk memakai baju tahanan, tanpa memberi alasan yang jelas.
"Dimana prosedur yang harusnya dijalankan untuk menjaga asas praduga tak bersalah. Barusan saya diminta ganti baju tahanan, tanpa diberi tahu salahnya dan menjadi tersangka atas apa?... Saya mohon Bapak bisa menghimbau agar aparatur yang bertugas jangan politisir kasus kami yang terlanjur viral untuk sekedar pers konference berhasil menangkap," tutupnya.
