Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengelar sidang Kabinet Indonesia Maju perdana, setelah para menteri dilantik, Rabu (23/10), dan melakukan serah terima jabatan dengan para pendahulunya.
Dalam sidang kabinet ini, Presiden Joko Widodo menegaskan kerja cepat para bawahannya, dengan upaya awal melakukan penghapusan regulasi yang menghambat pelayanan masyarakat dan investasi.
"Nanti akan segera saya rapatkan dalam 2 minggu, 2 minggu lagi, setelah itu hal-hal yang menghambat itu yang ingin kita hapuskan sehingga kita bisa bekerja dengan cepat," katanya.
Jokowi mengingatkan, para pembantunya, terkait tujuan pemerintahanya dengan goal besar menciptakan lapangan kerja yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Jangan sampai ada kementerian-kementerian, provinsi, kabupaten, kota yang tidak mengerti masalah ini. Jadi setiap hal yang berkaitan dengan cipta lapangan kerja berikan ruang sebaik-baiknya berikan pelayanan yang sebaik-baiknya," ujarnya, Rabu (24/10).
Presiden mengingatkan para menteri koordinator untuk mengkoordinasi kerja kementerian di bawahnya. Tidak boleh ada menteri yang berjalan sendiri-sendiri.
Jokowi kembali menekankan kembali tidak boleh ada visi dan misi menteri di periode Kabinet Indonesia Maju. Hal ini ditegaskan kembali karena pada periode sebelumnya, Jokowi melihat ada menteri yang belum paham sehingga fungsi kerja sama tim antarkementerian tidak berjalan.
"Mau debat, mau ramai silakan di rapat ini. Saya dengarkan. Kalau sudah diputuskan, harus kita laksanakan. Kalu ada perubahan dan kondisi tertentu, kita bicara lagi di rapat internal atau rapat terbatas," kata Jokowi.
