Iklan Hago Menuai Kecaman Karena Dianggap Telah Lecehkan Profesi Guru

- Selasa, 14 Mei 2019 | 14:35 WIB
Hago
Hago

Iklan dari perusahaan game Hago yang terbaru diprotes oleh banyak kalangan, karena dianggap melecehkan profesi guru. Beberapa yang memprotesnya adalah Ikatan Alumni UNJ dan Asosiasi Guru Sejarah Indonesia.

Menurut IKA UNJ, iklan itu tidak memperlihatkan sosok guru yang seharusnya menjadi teladan dan patut ditiru oleh murid-murid. "Melihat iklan Hago yang viral di media sosial, Ikatan Alumni UNJ (IKA UNJ) menganggap dan patut menduga iklan tersebut sudah melecehkan profesi guru. Karena sosok guru di video tersebut menunjukkan bukan sosok guru yang dapat digugu dan ditiru," kata Ketua Umum IKA UNJ, Juri Ardiantoro, Selasa (14/5/2019).

IKA UNJ menuturkan iklan tersebut memperlihatkan bahwa guru bersikap diskriminatif, dan juga malah mengajarkan untuk asyik bermain game. Karena itu, IKA UNJ menentang keras iklan tersebut dan meminta manajemen Hago segera menghapus iklan itu.

Sementara itu, AGSI menuturkan bahwa video itu membangun persepsi bahwa guru adalah seseorang yang mudah terpengaruh game online dan tidak berwibawa. Selain itu, hukuman yang diberikan oleh guru dalam iklan itu dianggap sudah tidak relevan dengan masa kini.


Manajemen Hago sendiri sudah meminta maaf dan akan menarik iklan tersebut. Mereka berjanji akan melakukan evaluasi internal menyikapi hal ini sehingga tidak terulang di masa mendatang.

"Ide dari iklan ini adalah menggambarkan bahwa bermain game dapat membantu semua orang, dari berbagai latar belakang untuk membangun hubungan dan interaksi sosial yang menyenangkan. Kami sadar, pesan ini tidak tersampaikan secara baik.

"Seiring dengan berkembangnya perusahaan, ada kalanya kami melakukan kesalahan dan kami akan belajar dari pengalaman tersebut. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait, terutama masukan dari publik, yang membantu kami untuk terus belajar menjadi lebih baik guna mampu memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna," kata Cyra Capanzana, Hago Business Development Director for SEA, dalam keterangannya.
 

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X