Ngeri, Fitnah Sodomi Anwar Ibrahim Muncul Lagi di Tengah Perebutan Kursi PM Malaysia

- Sabtu, 17 Oktober 2020 | 16:44 WIB
Anwar Ibrahim saat menggelar pertemuan dengan awak media. (HMetro)
Anwar Ibrahim saat menggelar pertemuan dengan awak media. (HMetro)

'Tak ada teman abadi, tapi kepentingan yang abadi' mungkin layak disematkan pada sosok pemimpin oposisi dari Pakatan Harapan Anwar Ibrahim.

Usai berdamai dengan musuh bebuyutannya Mahathir Mohamad dan koalisi partainya memenangkan pemilu pada 2018, langkah Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri Malaysia masih terganjal.

Kembali dikhianati Mahathir Mohamad, kini isu lama yang pernah menjerat Anwar Ibrahim yakni kasus sodomi pun digunakan pemerintah untuk mendeskreditkan nama Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu. 

Ketua Biro Hukum dan Komunitas Wanita Keadilan Fadhlina Siddiq meminta fitnah sodomi terhadap Presiden PKR Dato’ Sri Anwar Ibrahim dihentikan.

"Dato' Sri Anwar Ibrahim telah dipanggi ke Bukit Aman (PDRM) untuk membantu penyidikan semalam. Apa yang menimbulkan persoalan adalah, mengapa isu sodomi juga dilibatkan sekaligus dalam satu penyidikan,” katanya di Kuala Lumpur, Sabtu (17/10/2020).

Sebagai warga negara, ujar dia, kita menjunjung tinggi keluhuran peraturan negara dan kedaulatan undang-undang.

Justru adalah wajar untuk rakyat mempersoalkan keperluan menyeret fitnah sodomi ketika ini.

“Saya yakin dan percaya pihak polisi dan jaksa berusaha segala daya melaksanakan tugas mengikuti legislatif, eksekutif dan kehakiman,” katanya.

Malaysia kini masih bertarung dengan musuh yang tak terlihat seperti COVID-19 dan sedang bergelimang hari demi hari dalam keluar dari kegelapan kancah ekonomi.

"Yang di-Pertuan Agong (raja) telah memberi mandat agar perkara ini diselesaikan dalam kalangan ketua partai,” katanya.

Dia menyeru agar tidak menyebarkan lagi info ke rakyat dengan fitnah sodomi yang memberi implikasi negatif, bukan hanya kepada individu tetapi masyarakat secara keseluruhan.

"Harus berapa banyak kebejatan sosial dan istilah jijik yang dipamerkan hanya karena ingin terus kekal di tampuk kuasa?,” katanya seperti yang dilansir ANTARA.

Dia menyeru agar tidak membenarkan lagi rakyat dengan fitnah sodomi dan tuduhan liar yang implikasinya bukan saja kepada maruah individu tetapi masyarakat secara keseluruhan.

“Berhujahlah dengan matang dalam ruang demokrasi yang ada. Fokus untuk merawat kesejahteraan hidup dan ekonomi rakyat. Bukan meraih perhatian melalui fitnah sodomi akibat kegagalan memimpin negara,” katanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X