Tak Pusingkan Kelompok Anti Vaksin, Tim Uji Klinis: Nanti Hilang Sendiri

- Selasa, 13 Oktober 2020 | 18:06 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Pexels/Cottonbro)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Pexels/Cottonbro)

Pemerintah Indonesia menyebut vaksin Covid-19 akan tersedia pada November 2020. Namun masih ada pihak-pihak yang menyuarakan anti vaksin dengan berbagai alasan.

Menanggapi hal ini, Ketua Tim Uji Riset Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran Prof. Dr. Kusnandi Rusmil tak ambil pusing. Ia yakin dengan adanya pandemi virus corona yang merenggut banyak nyawa akan membuat masyarakat menerima vaksin.

"Saya telah 33 kali melakukan uji klinis vaksin. Dan tanggapan yang ada di masyarakat sih saya pikir dengan berjalannya waktu lama-lama akan baik. Karena sekarang ini yang meninggal juga ada banyak, mau nggak mau masyarakat sangat mengharapkan vaksin," kata Kusnandi dalam webinar Laporcovid19, Selasa (13/10/2020).

Ia menilai, kelompok anti vaksin hanya terdiri dari sebagian kecil masyarakat dan seiring berjalannya waktu akan hilang dengan sendirinya.

"Masalah anti vaksin dan sebagainya nanti dengan berjalannya waktu akan hilang sendiri, karena menurut saya masih terbayang-bayang tentang masalah dulu yang haram dan tidak haram," lanjut Kusnandi.

Terkait kehalalan vaksin Covid-19 Sinovac yang tengah diuji klinis di Bandung, Kusnandi mengatakan Bio farma sudah memastikan bahan-bahan yang digunakan tidak ada indikasi haram.

"Kalau sekarang dikatakan dari Bio Farma sudah menyatakan bahwa vaksin ini saat diminta pertama kali, dilihat bahannya bahwa tidak ada bahan-bahan yang menyebabkan tidak halal. Jadi sudah diteliti oleh Bio Farma dan sudah ditanyakan. Jadi pertama-tama sebelum pesan itu dulu yang ditanyakan oleh Bio Farma. Jadi saya tidak begitu khawatir dan saya optimis nanti vaksin ini akan kita gunakan sebaik-baiknya," jelas Kusnandi.

Saat ini, yang perlu dikhawatirkan menurut Kusnandi bukanlah kelompok anti vaksin. Namun ada atau tidaknya ketersediaan vaksin untuk mencukupi 260 juta rakyat Indonesia.

"Masalahnya vaksin ini tersedia nggak untuk kita semuanya. Pada saat ini pada awal-awalnya kita cuma dapat 45 juta dosis. Sedangkan kita nanti pada Desember mau mulai besar-besaran," pungkasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X