Indonesia Resmi Terjerembab dalam Jurang Resesi, Ini Penyebabnya

- Kamis, 5 November 2020 | 11:31 WIB
Ilustrasi Rupiah (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Ilustrasi Rupiah (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa ekonomi Indonesia di kuartal III tahun 2020, minus 3,49%. Hal ini berarti Indonesia resmi memasuki resesi karena kuartal sebelumnya juga minus 5,32%.

"Ekonomi indonesia triwulan III masih mengalami kontraksi 3,49 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/11/2020).

Resesi ekonomi ini sebagian besar disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang tidak hanya berpengaruh pada kesehatan, tapi juga ekonomi.

Baca juga: Terancam Resesi, Sandiaga: Kebijakan Pemerintah Selamatkan Ekonomi Jauh dari Harapan

Banyak sektor usaha yang gulung tikar karena terkena efek pandemi Covid-19. Berbagai pembatasan dan pemutusan hubungan kerja menyebabkan menurunnya tingkat konsumsi masyarakat.

Selain Indonesia, negara lain yang mengalami resesi ekonomi adalah Amerika Serikat, Singapura, Korea Selatan, Australia, Uni Eropa, hingga Hong Kong.

Untuk diketahui, resesi adalah kondisi di mana ekonomi suatu negara negatif dalam dua kuartal atau lebih secara berturut-turut.

Baca juga: Pengamat Ekonomi: Perekonomian Lambat Lebih Bahaya dari Resesi

Sebelumnya, presiden Jokowi sudah mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami resesi karena pertumbuhan ekonomi yang minus 3%.

"Pada kuartal III ini, kita juga mungkin sehari, dua hari, tiga hari akan diumumkan oleh BPS, juga masih berada di angka minus. Perkiraan kami minus 3 persen, naik sedikit," ujar Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X