Pemerintah Thailand resmi memblokir situs dewasa Pornhub dan 190 situs pornografi lainnya, terhitung sejak Selasa (3/11/2020).
Rupanya, keputusan ini tak disenangi oleh masyarakat dan memicu kemarahan dimedia sosial. Menteri Digital Puttipong Punnakanta beralasan pemerintah memblokir situs porno dan perjudian karena melanggar UU kejahatan dunia maya.
Namun, Emilie Pradichit, direktur Manushya Foundation menuding peraturan ini hanya memperlihatkan bahwa Thailand merupakan negara diktator dalam urusan digital.
Baca juga: Syahrini Sebut Keluarga Reino Barack Terganggu dengan Kasus Hoax Video Porno Mirip Dirinya
"Dengan kaum konservatif yang berkuasa mencoba mengontrol apa yang dapat ditonton, dapat dikatakan, dan dapat dilakukan oleh kaum muda secara online," tuturnya, dilansir Reuters.
Kelompok aktivis Anonymous Party juga tak tinggal diam dan bertekad "merebut" kembali Pornhub dari kendali pemerintah.
Sementara itu, kelompok lainnya menggaungkan hashtag #SavePornhub di media sosial sebagai tanda menentang kebijakan pemerintah Thailand.
Netizen lain juga bertanya-tanya motif pemerintah memblokir situs dewasa, apakah semata ingin melindungi moral generasi muda, atau karena menampilkan gambar berbahaya mengenai Kerajaan.
Baca juga: Insyaf Jadi Bintang Porno, Wanita Ini Beralih Profesi sebagai Terapis Seks
Netizen mengancam pemerintah Thailand akan menghadapi oposisi yang lebih garang dibandingkan demonstran yang biasanya turun ke jalan. Mereka akan berjuang agar situs-situs dewasa tersebut dibuka kembali.
"Jika seseorang tidak membenci pemerintahan militer saat ini, mungkin sekarang mereka membenci," kata seorang pengguna bernama Jirawat Punnawat di Twitter.
Netizen Thailand sendiri termasuk dalam Top 20 penyumbang traffic ke PornHub dan terkenal dengan industri dewasanya.
