Selama Pandemi, Pelaku Usaha Nilai Kondisi Ekonomi Nasional Terus Memburuk

- Kamis, 23 Juli 2020 | 14:54 WIB
Salah seorang pedagang memakai masker saat merapikan dagangannya di Pasar Tanah Abang Blok A yang kembali dibuka, Jakarta. (INDOZONE/Arya Manggala)
Salah seorang pedagang memakai masker saat merapikan dagangannya di Pasar Tanah Abang Blok A yang kembali dibuka, Jakarta. (INDOZONE/Arya Manggala)

Potret perekonomian nasional seiring waktu terus berubah, bisa saja baik atau paling buruk sekalipun, termasuk mata pelaku usaha. Berdasarkan hasil survei Indikator bertajuk "Evaluasi Pelaku Usaha terhadap Kinerja Kabinet dan Ekonomi di Masa Pandemi" sebanyak 66,4 persen pelaku usaha memandang ekonomi nasional buruk.

"Kalau ada lihat di situ (grafik), ekonomi nasional di mata pelaku usaha lebih buruk kondisinya," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam paparan virtualnya di Jakarta, Kamis (23/7020).

Burhanuddin menambahkan, pandangan warga atau masyarakat terhadap kondisi perekonomian nasional juga hampir mirip dengan pelaku usaha, persentase mencapai 57,0. Mereka menilai kondisi ekonomi memburuk dibandingkan tahun sebelumnya atau sebelum pandemi Covid-19.

Merinci lebih jauh sambung, dia, adapun pelaku industri pengolahan memandang ekonomi nasional jauh lebih buruk (77,9), perdagangan besar dan eceran dan reparasi dan pegawai mobil dan sepeda motor; serta pengangkutan dan pergudangan (81,4%), pertanian non perikanan dan kelautan (66,4%), konstruksi (51,2%).

"Sementara dari sisi skala usaha, skala besar cenderung menganggap ekonomi lebih buruk ketimbang usaha mikro," pungkasnya.

Untuk diketahui, adapun survei ini dilakukan pada tujuh sektor ekonomi yang ada di sembilan provinsi di antara DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jateng, Kaltim, Jabar, Banten, dan Riau. 

Tujuan sektor itu ialah Pertanian non perikanan dan kelautan; perikanan dan kelautan; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; konstruksi; perdagangan besar dan eceran dan reparasi dan pegawai mobil dan sepeda motor; dan pengangkutan dan pergudangan. 

Pada survei ini ada sebanyak 1.176 pelaku usaha yang menjadi responden yang diwawancarai lewat telepon. Sementara sampling frame menggunakan data Sensus Ekonomi 2016 yang dirilis BPS.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X