Serda Aprilio Perkasa Manganang diketahui sebelumnya merupakan atlet voli wanita Indonesia. Dia juga kerap bertanding membawa nama Indonesia.
Lantas, bagaimana nasib piala yang didapat Manganang setelah dirinya resmi berpindah kelamin dari wanita ke pria? Beberapa mempersoalkan kejuaraan-kejuaraan voli yang pernah diikuti oleh Manganang saat masih berstatus sebagai wanita.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Andika Perkasa menyebut tidak ada yang mengetahui kelamin Manganang yang sebenarnya laki-laki saat dia menjadi atlet.
"Makanya saya mulai dengan kondisi orang tua. Waktu hakim menanyakan orang tua sebagai saksi lihat ya? Jadi saya mulai dengan itu," kata Andika kepada wartawan di Mabes TNI, Jakarta Pusat, Jumat (19/3/2021).
Keluarga Manganang sendiri diketahui keluarga yang sederhana dan tidak mengetahui penyakit Manganang. Karena hal itu lah dia menyebut insiden ini tidak disengaja.
"Jadi satu hal yang bisa saya ucapkan bagi yang menanyakan bahkan dari dunia internasional bahwa tidak ada kesengajaan, itu saja," beber Andika.
Lebih jauh Andika mengatakan saat bergabung dalam tim voli, Manganang pasti menjalani pemeriksaan. Hasil pemeriksaan kesehatan itu tetap memperbolehkan Manganang bergabung dalam tim voli wanita.
"Tapi yang paling penting adalah tidak ada kesengajaan. Dia-nya juga nggak tahu karena apa, coba saya ingin tahu. Kita ingat nggak umur 28 tahun lalu atau lebih muda, mayoritias apa yang diucapkan ibu atau ayah kita itu benar sehingga sampai sekarang pun apa yang diucapkan ibu, yang selalu memperlakukan dia," kata Andika.
"Jadi sama sekali tidak ada kesengajaan untuk misalnya oh supaya menang tim voli, oleh karena itu saya pura saja jadi perempuan. Itu saja, selebihnya itu terserah, ini murni kemanusiaan," pungkas Andika.
