Fakta Terkuak! Satpam Kantor PDIP Minta Harun Masiku Rendam Ponsel di Air saat OTT KPK

- Jumat, 12 Juni 2020 | 11:32 WIB
Harun Masiku (Istimewa)
Harun Masiku (Istimewa)

Satpam kantor DPP PDIP Nurhasan mengungkap bahwa Kader PDIP yang tengah buron, Harun Masiku, sempat memberi sebuah tas kepadanya.

Peristiwa ini terjadi di hari yang sama saat tim KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan.

"Dua orang itu menyebut yang memberikan tas itu Pak Harun, tapi awalnya saya tidak tahu namanya," kata satpam kantor DPP PDIP Nurhasan di Jakarta, Kamis (11/6/2020).

Nurhasan menyampaikan ini saat menjadi saksi untuk mantan anggota KPU Wahyu Setiawan dan kader PDIP Agustiani Tio Fridelina.

Wahyu dan Agustiani didakwa menerima suap Rp600 juta dari Harun Masiku agar mengupayakan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI, dari Riezky Aprilia menjadi Harun Masiku.

Wahyu juga didakwa menerima suap Rp500 juta dari Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan. Nurhasan bertemu dengan Harun Masiku pada 8 Januari 2020 malam.

-
Mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan (ANTARA FOTO/Aprillio Akba)

Menkumham Yasonna pernah menyatakan Harun berada di luar negeri sejak 6 Januari 2020. Namun, kenyataannya Harun telah kembali ke Jakarta pada 7 Januari 2020.

Pada 8 Januari 2020 tersebut, Nurhasan sedang berjaga di rumah aspirasi PDIP di Jalan Sultan Syahrir yang berada dekat gedung DPP PDIP Jalan Diponegoro No. 58. Tiba-tiba, didadatangi dua pria tinggi dan agak gemuk.

"Saat itu saya ada di pos jaga rumah aspirasi lalu didatangi oleh 2 orang tidak dikenal. Mereka menanyakan Pak Harun. Saya katakan tidak kenal, dia ngomong 'masa sih gak kenal?', saya jawab 'emang saya gak kenal', lalu dia minta nomor Pak Harun ya saya katakan tidak ada, kenal saja enggak masa gak punya nomor hp-nya. Lalu saya masuk ke pos lagi eh dia ikut masuk, tiba-tiba dia ambil hp saya yang sedang 'dicharge'," ungkap Nurhasan.

Setelah kedua orang ini mengambil ponsel Nurhasan, dia diminta berbicara dengan seseorang melalui mode "loudspeaker".

"Saya tidak tahu siapa tapi dia menelepon lalu saya diminta ngomong, dia sampaikan 'nih kamu dengerin dulu, nanti saya tuntun bicaranya," ungkap Nurhasan menirukan pembicarannya.

Nurhasan diminta untuk pergi ke pom bensin dekat hotel Sofyan di Jalan Cut Meutia. Awalnya, Nurhasan menolak, namun dia terpaksa pergi karena merasa terdesak oleh dua pria tadi.

Dalam perbincangan itu pula, Nurhasan mendiktekan apa yang dia sampaikan kepada Harun. Kedua pria itu meminta agar Nurhasan menyampaikan kepada Harun supaya merendam ponselnya di air.

-
Ilustrasi DPO (Antaranews)

"Saya hanya ikut arahan dua orang itu saja, (saya katakan) Pak Harun disuruh 'stand by' di pp dan HP-nya langsung rendam di air," ungkap Nurhasan.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X