Penumpang KRL Membludak di Hari Pertama PSBB Transisi Berlaku

- Selasa, 9 Juni 2020 | 11:18 WIB
Anggota TNI memberikan imbauan pendisiplinan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 kepada penumpang KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (28/5/2020). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Anggota TNI memberikan imbauan pendisiplinan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 kepada penumpang KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (28/5/2020). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat telah melayani lebih dari 287.048 pengguna KRL di hari pertama kerja pekan ini, Senin (8/6/2020). Jumlah ini tercatat hingga pukul 20:00 WIB.

"Angka ini telah melampaui jumlah pengguna keseluruhan pada hari-hari kerja di pekan lalu, sementara hari ini (Senin) operasional KRL masih berlangsung hingga pukul 21:00 WIB. Jumlah pengguna ini juga telah jauh melebihi rata-rata pengguna di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yaitu 180 ribu hingga 200 ribu pengguna setiap harinya," kata VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba di Jakarta, Senin malam (8/6/2020).

Anne menjelaskan, hingga malam kemarin, suasana di seluruh stasiun dan di dalam rangkaian KRL masih kondusif. Antrean pengguna atau penumpang terjadi di sejumlah stasiun yang menjadi lokasi pemberangkatan pengguna untuk jam sibuk sore hari misalnya Stasiun Tanah Abang, Stasiun Jakarta Kota, dan Stasiun Juanda.

"PT KCI mengimbau para pengguna KRL untuk tidak memaksakan diri menggunakan KRL pada jam-jam sibuk karena jam operasional mulai hari ini sudah diperpanjang hingga pukul 21:00 WIB dengan mengoperasikan 935 perjalanan KRL setiap harinya," ujarnya.

Dia menuturkan, antrean yang terjadi pada pagi dan sore hari pada Senin (8/6/2020) ini terjadi karena banyak masyarakat yang sudah kembali bekerja, namun tampak tidak ada pengaturan dan pembedaan jam kerja dibanding masa sebelum Covid-19. Seluruhnya masih diminta untuk masuk kerja pada jam 8 hingga jam 9 pagi, dan pulang kerja pada jam 4 atau jam 5 sore.

"Pengaturan jam kerja ini sangat penting terutama bagi mereka yang menggunakan transportasi publik pada masa PSBB transisi ini, karena pembatasan dari segi jam operasional maupun kapasitas pengguna masih berlaku," tambahnya.

-
Penumpang yang naik dan turun dari krl.(Instagram/@commuterline)

Dikatakannya, saat ini untuk KRL berlaku pembatasan pengguna sejumlah 35-40% dari kapasitas, atau sekitar 74 pengguna per gerbong. Pembatasan ini dilakukan agar terjaga jarak aman di antara pengguna di dalam KRL.

Agar batasan ini dapat diterapkan, kata dia, upaya yang dilakukan adalah pembatasan masuk stasiun dan KRL sehingga pengguna di stasiun-stasiun berikutnya juga dapat terlayani.

"Pembatasan ini dengan penyekatan oleh petugas di sejumlah titik menuju ke peron, antara lain di hall stasiun, sebelum masuk gate elektronik stasiun, dan di koridor menuju ke peron. Dalam mengatur antrean petugas juga senantiasa mengingatkan pengguna untuk jaga jarak," lanjutnya.

KCI memprediksi antrean pengguna ini masih akan terjadi di hari-hari berikutnya. Karena itu, KCI sendiri sudah menyiapkan sejumlah tahapan untuk menambah batasan kapasitas pengguna yang diizinkan dalam KRL jika volume pengguna terus naik.

"Penambahan kapasitas ini nantinya harus disertai dengan memperketat protokol dan alat pelindung bagi pengguna antara lain menggunakan masker, pelindung wajah, sarung tangan, dan baju lengan panjang," tandasnya.

Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta batal menerapkan normal baru atau new normal pada awal Juni 2020. Hal ini ditandai dengan memperpanjang pelaksanaan PSBB yang mulai berlaku pada Jumat (5/6/2020). Meskipun demikian, diberikan kelonggaran untuk sejumlah kegiatan ekonomi sehingga para pekerja sudah mulai masuk berkerja di kantor.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X