Curhatan Warganet yang Kecewa Lihat Reuni Jadi Ajang Pamer Pekerjaan dan Harta

- Senin, 15 Juni 2020 | 14:58 WIB
Kiri: Ilustrasi acara reuni. (Pexels/fauxels). Kanan: Unggahan Nobusan yang kecewa karena reuninya jadi ajang pamer. (Facebook/Nobusan)
Kiri: Ilustrasi acara reuni. (Pexels/fauxels). Kanan: Unggahan Nobusan yang kecewa karena reuninya jadi ajang pamer. (Facebook/Nobusan)

Siapa yang tidak senang ketika bisa reuni dengan teman yang sudah lama tak berjumpa. Ini bahkan menjadi momen indah yang dinanti-natikan banyak orang.

Di momen ini, orang-orang bisa bercerita dan kembali bernostalgia mengingat kejadian lucu yang pernah terjadi di masa lalu. Namun, perasaan itu tak dirasakan oleh seorang warganet dengan nama akun Nobusan.

Dalam akun Facebook-nya, Nobusan merasa reuni sekolah itu justru jadi momen terbentuknya sekat sosial di antara dirinya dan teman-teman yang lain.

Nobusan merasa kecewa dengan acara reuni itu, karena teman-teman yang hadir dalam reuni itu malah banyak bercerita tentang pekerjaan dan pendapatan mereka.

"Jujur kecewa sama reuni tadi, entah kenapa pada berubah, pada bahas gaji proyek dll," tulis Nobusan dalam akun Facebook-nya.

Ia mengungkapkan, teman-temannya yang saat itu hadir malah asyik menceritakan tentang kehidupan dirinya sendiri. Padahal, dalam acara itu ada teman-teman yang belum mendapatkan pekerjaan tetap.

"Ga enaknya karena diacara reuni masih ada yg belum krja secara tetap, beda kalo udah jadi asn/abdi negara/supervisor /manager, lancar banget bilang 12juta-20juta sebulan, belum lagi rencana beli mobil ratusan juta walau cuma nyebut merk dll," sambungnya.

Akibatnya, dua orang temannya yang bekerja sebagai driver ojol dan jualan es cincau, juga Nobusan sendiri hanya bisa terdiam dan tak bisa ikut nimbrung dengan teman-temannya yang punya pekerjaan tetap dan gaji tinggi.

"Alhasil 2 orang teman yg brprofesi sbg ojol dan jualan es cincau otomatis kena kacang alias ga di ajak riung, terutama gw yg cuma kerja serabutan," lanjutnya.

Merasa tak nyaman dengan acara reuni yang jadi ajang pamer pekerjaan dan harta itu, Nobusan dan kedua temannya memutuskan untuk pamit terlebih dahulu.

"Alhasil kita bertiga baru 10 menit sengaja pulang lebih awal sebab level pembicaraan udah beda kasta," ceritanya.

Nobusan menceritakan bahwa seorang temannya berinisal AG, merasa malu saat nongkrong bersama dengan teman-temannya yang punya penghasilan tinggi.

-
Ilustrasi acara reuni. (Pexels/fauxels)

Tak ingin melihat temannya sedih, Nobusan mencoba menghibur AG dan mengatakan bahwa ia berteman bukan berdasarkan harta yang dimiliki AG.

"Dengan sedikit menghibur gw bilang, 'bro, lu jualan es atau apapun lu tetap kawan gw, tenang gw berkawan karna diri lu bukan bekgrond lu'," cerita Nobusan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X