Ribuan anggota serikat, guru, pelajar dan masyarakat adat berpartisipasi dalam aksi mogok nasional di Kolombia pada hari Rabu (21/10/2020), untuk memprotes kebijakan sosial dan ekonomi Presiden Ivan Duque, pembunuhan aktivis hak asasi manusia dan kekerasan polisi.
Unjuk rasa tersebut merupakan serangkaian protes sporadis yang dimulai akhir tahun lalu, termasuk demonstrasi September menentang kebrutalan polisi yang menyebabkan 13 kematian.
Pemerintah memperingatkan pengunjuk rasa tentang peningkatan risiko infeksi virus korona. Kolombia, yang diisolasi selama lebih dari lima bulan, mengalami kasus lebih dari satu juta infeksi yang dikonfirmasi akhir pekan ini.
Para pengunjuk rasa menuntut berbagai konsesi pemerintah, termasuk jaminan pendapatan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan dalam pandemi, jaminan dana untuk kesehatan dan pendidikan, dan langkah-langkah untuk menghentikan kekerasan berbasis gender.
Artikel Menarik Lainnya:
- Paus Fransiskus Sebut Pasangan LGBT Berhak Punya Keluarga dan Dapat Perlindungan Hukum
- Astaga! Makam Ini Dibongkar dan Jenazahnya Dipindahkan Diduga Hanya karena Perkara Cinta
- Relawan Vaksin Covid-19 di Brazil Meninggal, Saham AstraZeneca Turun 1,8%