Jokowi Berharap Generasi Bangsa Tak Dididik YouTube atau Twitter

- Rabu, 4 Desember 2019 | 11:24 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama dengan ibu-ibu anggota Kowani di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12). (Setkab.go.id)
Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama dengan ibu-ibu anggota Kowani di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12). (Setkab.go.id)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai sulit untuk menyaring dan menghambat ideologi dari negara lain seiring dengan kemajuan teknologi. 

Keterbukaan dalam media sosial saat ini membuat informasi begitu cepat diserap. Informasi tersebut, kata Jokowi, bisa diterima lewat YouTube, WhatsApp, Twitter, Facebook dan media sosial lainnya.

"Kalau pas informasinya bagus, informasinya positif, ya alhamdulillah. Namun kalau negatif, bisa memberikan dampak yang tidak baik untuk anak-anak kita," kata Jokowi di hadapan ibu-ibu anggota Kowani di Istana Negara, Selasa (3/12).

Negara, lanjut Jokowi, tak bisa menyaring semua informasi yang datang. Untuk itu, dia meminta para ibu untuk lebih memperhatikan lagi anak-anak mereka. 

Jokowi menegaskan, peran ibu dalam keluarga sangat besar, bukan hanya melahirkan, bukan hanya membesarkan, tetapi juga mendidik generasi penerus bangsa. 

"Jangan sampai anak-anak kita ini dididik oleh YouTube, dididik Twitter, dididik Instagram, dididik Facebook, dan dididik oleh media sosial," ujarnya.

Jokowi mengakui, tak akan muda untuk mendidik generasi muda saat ini yang hampir setiap hari memegang smartphone atau gadget. Untuk itu, dia berharap kepada orang tua, khususnya ibu-ibu, agar membanjiri media sosial itu dengan hal-hal yang positif

"Jangan sampai kita kalah. Mereka membanjiri dengan informasi-informasi yang tidak benar, ya kita harus membanjiri ganti dengan informasi-informasi yang benar, yang baik. Sehingga anak-anak kita tidak terpengaruh oleh banjirnya informasi yang negatif," tutur Presiden.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X