Pemberitaan Majalah Tempo terkait kerusuhan aksi 22 Mei berbuntut panjang. Mantan Komandan Tim Mawar Mayjen TNI (Purnawirawan) Chairawan Nusyirwan mengadukan Majalah Tempo ke Dewan Pers dan Bareskrim Polri.

Chairawan tak terima dengan pemberitaan Majalah Tempo edisi Tim Mawar dan Rusuh Sarinah. Dia merasa dirugikan dengan isi berita di majalah tersebut.

Untuk diketahui, Majalah Tempo edisi 10 Juni 2019 memuat berita terkait kerusuhan 21-22 Mei 2019. Dalam tulisannya, Tempo menyebut ada keterlibatan Tim Mawar saat aksi di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tersebut.

Salah satu eks anggota Tim Mawar, Fauka Noor Farid, disebut sebagai dalang kerusuhan. 

"Tim Mawar seperti yang saya katakan di depan, sudah bubar sejak 1999 dengan adanya keputusan pengadilan. Bagaimana keadaan masing-masing, kerja masing-masing," ujar Chairawan di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa (11/6/2019).

Kuasa hukum Chairawan, Hendriansyah, mengatakan kliennya merasa Majalah Tempo langsung menghakimi Tim Mawar terlibat kerusuhan pada 21 dan 22 Mei 2019. 

"Jadi, kami berterima kasih kepada Dewan Pers sudah menerima laporan kami," tambah kuasa hukum Chairawan, Hendriansyah.