Mahasiswi Makassar yang Tewas karena Gantung Diri Sempat Menulis Surat. Ini Isinya

- Jumat, 1 Mei 2020 | 11:31 WIB
Ilustrasi orang gantung diri. (The Express Tribune)
Ilustrasi orang gantung diri. (The Express Tribune)

Kasus kematian seorang mahasiswi bernama Putu Purnamiyanti, yang meninggal dunia karena gantung diri akhirnya terungkap. Mahasiswi yang kini berusia 20 tahun itu, mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, atas kemauannya sendiri.

Dalam sepucuk surat yang ditulisnya, Putu menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua, sahabat dan sang kekasih.

Mahasiswi di STIMIK Dipanegara Kota Makassar ini sebelumnya ditemukan meninggal di dalam indekos di Jalan Perintis Kemerdekaan VII, Tamalanrea, Makassar, Selasa (28/4/2020) pukul 21.00 WITA.

Saat melakukan pemeriksaan dan penyelidikan di lokasi kejadian, polisi menemukan sepucuk surat yang ditulis Putu. Dalam surat itu, ia meminta maaf kepada semua orang yang sayang dengannya, karena harus mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

-
Ilustrasi gantung diri. (Flickr)

Dalam surat itu, Putu mencurahkan segala isi hatinya. Surat tersebut diawali dengan permintaan maaf Putu kepada kedua orang tuanya, atas segala yang telah diperbuatnya. Ia juga meminta maaf karena belum bisa membahagiakan kedua orang tuanya.

Sepucuk surat yang ditulis Putu juga berisi ucapan terima kasihnya kepada kedua sahabatnya, Ayu dan Tari, karena telah menjadi sahabat yang baik.

Tak lupa, Putu juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada sang kekasih, karena telah setia mendampinginya selama 22 bulan.

"Saya mohon bapak, mama, nenek dan adik-adik kakak, ini keluargaku semuanya untuk jangan bersedih atas kepergianku ini. Dan saya sudah melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan yaitu dengan cara bunuh diri," tulis Putu dalam suratnya.

-
Ilustrasi sepucuk surat. (unsplash/Debby Hudson)

Dalam surat itu, Putu meminta semua orang untuk mengikhlaskan kepergiannya.

"Jadi, biarkanlah saya pergi dan ikhlaskanlah. Dan sekali lagi saya meminta maaf karena belum bisa jadi yang terbaik dan membahagiakan kalian semua. Dan saya lakukan ini (bunuh diri) bukan atas kesalahan siapa-siapa tetapi ini hanya dari niatku untuk mengahkiri hidupku,"sambungnya.

Penemuan jasad Putu berawal dari kekhawatiran teman Putu berinisial NL, karena korban yang tak memberi kabar. NL semakin khawatir karena handphone milik Putu tidak aktif. Ditambah lagi, Putu yang sudah dua hari tidak mengikuti kuliah online.

Kekhawatiran itu membuat NL mendatangi Putu. Di pondokan C8, tempat Putu tinggal, NL melihat kamar Putu terkunci. NL yang saat itu ada di lokasi juga mencium aroma busuk dari dalam kamar.

Penasaran dengan sumber suara tersebut, NL lantas turun ke lantai bawah dan memanggil penjaga pondok untuk memeriksa kamar Putu. Saat dibuka, NL dan penjaga pondok melihat Putu sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Berikut isi surat yang ditulis Putu sebelum mengakhiri hidup dengan gantung diri:

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X