Dilantik Jadi Dirjen Pajak, Suryo Utomo Langsung Dibebani Sederet PR

- Jumat, 1 November 2019 | 11:48 WIB
Suryo Utomo yang dilantik sebagai Direktur Jenderal Pajak. (Humas Kementerian Keuangan)
Suryo Utomo yang dilantik sebagai Direktur Jenderal Pajak. (Humas Kementerian Keuangan)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melantik Suryo Utomo sebagai Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) yang baru, menggantikan Robert Pakpahan yang memasuki masa pensiun. 

Kepada Suryo Utomo, Sri Mulyani menyampaikan bahwa tugas dan tanggung jawab Dirjen Pajak sangat berat karena 70 persen penerimaan di dalam APBN kita yang berasal dari penerimaan pajak digunakan untuk mendukung seluruh aktivitas republik ini. 

"Perjalanan karir Bapak, saya anggap sangat lengkap untuk bisa menyiapkan diri di dalam posisi sebagai Dirjen pajak yang dipercayai oleh bapak Presiden untuk bisa menjalankan tugas ini," ujar Sri Mulyani dalam pidato sambutan Pelantikan Pejabat Eselon 1 dan 2 Kementerian Keuangan, Jumat (1/11). 

Menurut Sri Mulyani,  ada empat kriteria yang harus dimiliki oleh Dirjen Pajak yaitu kompetensi, keikhlasan dan senang melayani, memiliki keahlian dan berintegritas. 

"Ini adalah fondasi untuk membangun Indonesia maju," tuturnya. 

-
Sri Mulyani. (Humas Kementerian Keuangan)

Sri Mulyani juga mengungkapkan tugas khusus dari Presiden Jokowi untuk Suryo Utomo sebagai Dirjen Pajak yang baru, tugas itu antara lain meneruskan reformasi fundamental perpajakan yang dilaksanakan Dirjen Pajak sebelumnya.

"Titipan yang diberikan langsung oleh Presiden ke Pak Suryo melalui saya, agar Dirjen Pajak bisa menjaga momentum penerimaan negara, tetapi tidak merusak iklim bisnis dan investasi," ungkapnya.

"Karena itu, Ditjen Pajak perlu terus membenahi diri, gimana membuat orang akan mau dengan ikhlas membayar pajak, dengan berbagai kemudahan pengurusan kewajiban perpajakan, sehingga masyarakat merasakan manfaatnya," imbuhnya. 

Ia juga berharap Suryo mampu memformulasikan kebijakan pajak yang tepat dan adil, tanpa mematikan industri yang tengah berkembang. Serta bekerja secara sinergis dengan unit-unit eselon lain di bawah Kementerian Keuangan dan stakeholder lain.

Berbekal pengalaman panjang di bidang perpajakan, termasuk di antaranya di kantor pajak besar, kepala kantor wilayah hingga Staf Khusus Bidang Kepatuhan Pajak, Sri Mulyani meyakini Suryo memiliki perjalanan karir yang lengkap untuk menjadi Dirjen Pajak.

"Saya berharap, kemampuan dan pengetahuan Suryo dapat diabadikan untuk mendukung Indonesia maju. Jalankan tugas secara ikhlas tanpa keterpaksaan. Itu yang saya tekankan dalam menjalankan tugas. Anda dipilih untuk melayani, bukan menikmati jabatan," pesannya.

Sementara itu untuk para pejabat di lingkungan Eselon Dua, Ditjen Bea dan Cukai yang hari ini juga mengalami perubahan posisi. Sri Mulyani meminta agar pertumbuhan penerimaan harus tetap dilakukan baik melalui intensifikasi dan ekstensifikasi secara layak. 

"Bea Cukai dan National Single Window harus mampu memberikan suatu keamanan bagi masyarakat dan perekonomian bagi membanjirnya arus impor yang ilegal," pintanya. 

“Saya juga ingin Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memahami tema Indonesia maju yang berpilar kepada peningkatan investasi, peningkatan ekspor, menjaga impor dan menciptakan industrialisasi dan mendorong pariwisata untuk dipahami konsekuensi dan implikasinya bagi tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai," pungkasnya.  (SN)

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X