Kebijakan Pembelian Kebutuhan Dasar Menggunakan Aplikasi Dievaluasi Minta Dievaliasi

- Minggu, 3 Juli 2022 | 19:16 WIB
Petugas menunjukkan cara mendaftar di website sebelum membeli BBM bersubsidi di SPBU. (ANTARA/Iggoy el Fitra)
Petugas menunjukkan cara mendaftar di website sebelum membeli BBM bersubsidi di SPBU. (ANTARA/Iggoy el Fitra)

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah terkait kebijakan pembelian minyak goreng curah menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan pembelian bahan bakar minyak (BBM) melali MyPertamina dapat ditinjau kembali. Sebab hal ini diyakininnya bakal menyulitkan masyarakat.

“Pemberlakuan aturan ini harus dipikirkan kembali. Minyak goreng adalah komoditas primer yang sangat dibutuhkan masyarakat. Proses distribusinya harus praktis dan memudahkan masyarakat. Jangan malah dipersulit,”  ujar Netty kepada wartawan, Minggu (3/7/2022).

Menurut Netty, berdasarkan laporan masyarakat, membeli minyak goreng  curah harga subsidi dengan menggunakan NIK atau KTP dan kemudian aplikasi Pedulilindungi, membuat mereka khawatir terjadinya penyalahgunaan data pribadi.

“Publik tentu masih ingat perihal info kebocoran data pribadi melalui aplikasi Pedulilindungi. Jadi banyak yang enggan menggunakan aplikasi tersebut. Jika kemudian menjadi syarat dalam mendapatkan minyak goreng subsidi, tentunya ini membebani masyarakat" urai dia.

Lebih lanjut, Netty juga menanyakan fungsi Kartu Sembako Murah yang telah diluncurkan oleh pemerintah. Tapi mengapa pembelian minyak goreng curah harus menggunakan aplikasi tersebut.

"Selain itu, apa fungsi Kartu Sembako Murah yang diinisiasi pemerintah jika pembelian minyak goreng curah wajib harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi?” tanyanya.

BACA JUGA: Beli Solar Subdisi untuk Dijual dengan Harga Tinggi, Pria Ini Diciduk Polisi

Politisi PKS ini juga menyampaikan bahwa  gagasan penggunaan aplikasi MyPertamina sebagai syarat mengisi atau membeli bahan bakar akan menyulitkan masyarakat di pelosok yang belum memiliki akses jaringan untuk menggunakan aplikasi di smartphone.

"Penggunaan aplikasi  memerlukan koneksi internet yang stabil. Ini akan menyulitkan masyarakat yang tinggal di daerah-daerah” katanya.

Pembelian BBM, tambahnya,  harus dapat dijangkau dan diakses masyarakat dengan mudah dan merata sehingga tidak terjadi  ketimpangan  antara penduduk kota dan desa pelosok.

“Pertimbangkan juga efisiensi waktu saat mengantre di pom bensin. Jangan sampai aktivitas scanning aplikasi membuat antrean padat dan panjang,"  tutup Netty.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X