Novel Baswedan: TWK Digunakan Untuk Menyingkirkan 75 Pegawai Terbaik KPK

- Selasa, 11 Mei 2021 | 18:18 WIB
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. (istimewa)
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. (istimewa)

Pertanyaan dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai syarat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) banyak yang bermasalah.

Hal ini dikatakan Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang turut ikut ikut dalam tes tersebut.

Novel mengatakan bahwa pertanyaan dalam TWK yang digunakan untuk menyingkirkan 75 pegawai terbaik KPK tersebut sangatlah bermasalah. 

"Hal tersebut karena TWK digunakan untuk menyeleksi pegawai KPK yang telah berbuat nyata bagi bangsa dan negara Indonesia melawan musuh negara yang bernama korupsi, bukan baru hanya berwawasan saja," kata Novel, Selasa (11/5/2021).

Diketahui, Novel merupakan salah satu pegawai yang dikabarkan tidak lolos TWK tersebut.

"Kebetulan saya disebut sebagai salah satu dari 75 pegawai KPK yang katanya tidak lulus TWK tersebut dan saya masih ingat apa saja pertanyaan dan jawaban saya dalam tes tersebut," ujar Novel.

Terkait hal tersebut, Novel bersama 74 pegawai KPK menegaskan akan melakukan perlawanan terkait keputusan tersebut karena dinilai janggal.

Dia mengatakan, 75 pegawai KPK termasuk dirinya sedang mendiskusikan penonaktifan tersebut.

Menurut Novel, tim kuasa hukum dari koalisi masyarakat sipil akan mendampingi proses ke depannya.

"Akan ada tim kuasa hukum dari koalisi masyarakat sipil. Lucu juga SK (surat keputusan) penonaktifannya," katanya.

Novel menilai penonaktifan 75 pegawai KPK yang gagal dalam TWK bukan proses yang wajar. 

Di dalam SK itu juga ada poin bahwa Novel dan pegawai yang tak lulus harus menyerahkan tugas serta tanggung jawab ke atasan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X