Polda Metro Jaya membeberkan fakta baru dibalik aksi pembunuhan pria bertato di Bekasi yang disebut dibunuh denga tujuan melepas ilmu kanuragan. Kepada polisi, pelaku menyebut korban dibunuh kemudian darahnya dimasukan ke kris agar korban hidup lagi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol E Zulpan menyebut pihaknya menyita barang bukti salah satunya kris berbentuk pulpen.
"Terkait ilmu kanuragan di dalam barang bukti ada pulpen berbentuk kris," kata Kombes Zulpan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/5/2022).
Dari pengakuan tersangka ke polisi, kris tersebut digunakan untuk menampung darah korban usai korban digorok. Menurut tersangka, setelah melakukan hal tersebut korban akan kembali hidup.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Pembunuhan Pria Bertato di Bekasi: Buat Keluarkan Ilmu Kanuragan
"Berdasarkan pemeriksaan awal pengakuan tersangka sedianya setelah dilakukan pembunuhan, darah dimasukan ke pulpen, nanti orangnya hidup lagi," beber Zulpan.
Faktanya, korban tidak hidup. Polisi sendiri disebut Zulpan tidak mempercayai hal tersebut.
"Kita kan tidak mempercayai itu. Mana ada orang mati bisa hidup lagi," kata Zulpan.
Sekedar informasi, jasad pria bertato berinisial D ditemukan di sawah di kawasan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Jasad itu pertama kali ditemukan oleh warga yang melihat adanya styrofoam panjang.
Saat warga mengambil styrofoam tersebut, rupanya ada jasad pria dibalik styrofoam. Polisi sendiri menyebut korban tewas dibunuh lantaran ada bekas luka gorok pada bagian leher korban.
Tak butuh waktu lama, Rabu, 18 Mei kemarin, Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku pembunuhan dikawasan Jatiasih, Kota Bekasi. Menurut pengakuan tersangka, dia melakukan aksinya karena diminta korban dengan tujuan mepepas ilmu kanuragan.
