Pejabat India menyita sekitar 7,7 kg muntahan paus sperma atau ambergris yang dikenal sebagai material berharga mahal. Ambergris biasanya dijadikan bahan parfum mewah.
Namun, penjualan ambergris di India adalah sesuatu yang dilarang karena paus sperma adalah hewan yang dilindungi. Orang-orang kerap menargetkan paus sperma untuk mengambil ambergris dari perutnya.
"Ketika hewan itu memuntahkan massa, ia mengapung satu kaki di bawah permukaan laut. Hanya mereka yang mengetahuinya yang akan mengambilnya," kata seorang petugas kehutanan distrik di India, K. Arivozhi, dikutip dari The Hindu, Minggu (31/10/2021).
Para petugas di Tiruvarur, Tamil Nadu, India menjebak penjual ambergris ilegal ini setelah mendapatkan informasi dari warga akan ada transaksi ambergris ke pasar luar negeri.
Petugas menyamar menjadi pembeli dan dua pria itu menawarkan 7,7 kg ambergris tersebut dengan harga sekitar Rp14,2 miliar.
Dua pria yang bernama Nijamudeen dan Zahir Hussain langsung dibekuk oleh polisi, dan kini mendekam di penjara.
Manajer senior tanggap bencana satwa liar di Humane Society International, Sumanth Bindumadhav, mengatakan penangkapan ini untuk menekan jumlah orang yang tak lagi berburu ambergris secara alami, melainkan menargetkan paus sperma.
"Dulu orang secara kebetulan menemukan ambergris mengambang di lautan. Tapi ini bisa menyebabkan orang membunuh paus sperma dalam jumlah besar, hanya untuk mencari (ambergris) karena kemungkinan menemukannya sangat minim," katanya, dilansir Newsweek.
Sebelumnya, aparat di India juga menyita 19 kg ambergris dari tiga orang pria, karena mencoba menjualnya di India. Ada juga 5 orang yang diamankan karena berusaha menjual 79 kg ambergris di Bengaluru, India.
