Angka keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet mengalami penurunan. Staf Khusus Mensesneg, Faldo Maldini menyebut terjadinya penurunan angka BOR imbas dari kebijakan Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Menurut kami, ini kerja semua orang. Masyarakat berkorban besar. Pemerintah memilih kebijakan yang tepat. Maka, kita mulai melihat hasil sementara. Fasilitas kesehatan kita dapat di-recharge. Dipersiapkan ulang, waspada bila ada kemungkinan yang terjadi di depan. Terima kasih untuk yang sudah menjaga, terima kasih nakes yang sudah berkorban," ungkap Faldo dalam keterangannya kepada Indozone, Rabu (4/8/2021).
Dia berujar bahwa kemampuan memahami pandemi Covid-19 dari semua pihak mengalami kemajuan. Kemudian komitmen pemerintah untuk terus mencari format terbaik adalah kunci dari keberhasilan.
"PSBB kan terdesentralisasi, kita belajar cepat, harus ada yang lebih top-down, urus wabah mesti ada arahan dari atas, yang dibawah dukung arahan-arahan itu. Ya, ini buah keberhasilan itu," katanya.
"Kemarin, Pak Gubernur DKI Anies juga puji kebijakan ini, memberikan hasil. Kepala daerah lain pun harusnya juga merasakan dampak yang sama. Kuncinya satu, keberanian mencoba berbagai skenario," tambah Faldo.
BACA JUGA: Update Corona RI 4 Agustus: Positif Tambah 35.867, Total Kasus Kematian Tembus 100 Ribu
Faldo mengatakan, pada satu bulan yang lalu keterisian tempat tidur di Wisma Atlet sempat mencapai angka 90% sehingga hampir semua terpakai. Sehingga turunnya BOR di Wisma Atlet ini menjadi kabar baik dan haruslah tetap dijaga.
"Sebulan yang lalu sempat tembus 90%, bahkan sampai 94%. Lampu nyala semua. Hampir semua kamar terpakai. Setelah PPKM, angkanya turun signifikan, sampai ke angka 27,5%. Ini kemajuan yang mengagumkan. Pemerintahan Presiden Joko Widodo akan melakukan segalanya untuk mempertahankan ini. Kesempatan ini dapat kita gunakan untuk bersiap lebih optimal, kita waspada, tidak tahu apa kemungkinan terburuk yang akan terjadi di depan," tutup Faldo.
