Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk mengirim bantuan senjata. Jokowi dengan tegas menolak untuk memenuhi permintaan tersebut.
Jokowi lantas membeberkan alasan Indonesia tidak dapat memenuhi permintaan dari Zelenskiy tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan bahwa Indonesia memiliki prinsip politik luar negeri yang bebas aktif.
"Saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain," kata Jokowi dalam siaran di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (29/4/2022).
Baca Juga: Kanada Sebut Operasi Militer Rusia di Ukraina layaknya Genosida
Meski begitu, Jokowi mengaku tetap menaruh kepedulian terhadap konflik yang terjadi antara Ukraina dengan Rusia. Bahkan Jokowi mengatakan telah menawarkan Indonesia sebagai tempat mediasi untuk pembicaraan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
"Dalam konteks ini lah maka dalam pembicaraan telepon kemarin saya mengundang presiden Zelenskyy untuk hadir dalam KTT G20," sambung Jokowi.
Sekedar informasi, Rusia dan Ukraina memang saat ini terlibat konflik yang pecah pada akhir Februari kemarin. Pemicunya tidak lain adalah operasi militer yang dilancarkan oleh Rusia kepada negara tetangganya tersebut.
Bahkan hingga kini, konflik antara Rusia dan Ukraina belum ada tanda-tanda akan berakhir. Terlebih setelah beberapa upaya pembicaraan damai berakhir dengan deadlock.
