Warga yang beramai-ramai mengambil minyak goreng dari galian di kompleks Institut Andi Sapada, Kamis (21/4/2022), sempat heboh di media sosial. Menyikapi hal itu, Polres Parepare langsung menyelidiki kebenaran informasi tersebut. Kabag Ops Polres Parepare AKP Burhanuddin mengatakan, minyak tersebut berasal dari tandon yang bocor.
"Bukan dari tanah, melainkan asalnya dari penampungan berisi minyak curah yang bocor," jelas Buhanuddin, Sabtu (23/4/2022).
Tandon itu, lanjut Burhanuddin, berada di dataran tinggi. Sehingga saat tandon bocor, minyak goreng meluber sampai ke dalam galian.
"Kita selidiki minyak goreng itu asalnya dari mana, namun informasi sementara minyak goreng itu tidak diperjualbelikan," kata dia.
Pihaknya juga belum bisa memastikan adanya dugaan pelanggaran terkait hal itu. Ia mengaku masih mendalami dan melakukan proses penyelidikan.
Pantauan Tim IDZ Creators, hanya 23 baskom yang bisa diselamatkan dari 3.000 liter minyak goreng yang tumpah. Polisi juga sudah memasang garis polisi atau police line di sekeliling tandon yang bocor. Sudah tidak ada warga yang berani mengambil minyak goreng di dalam galian.
Pemilik tandon yang juga pendiri Yayasan Amsir Institut Andi Sapada, Andi Faisal Sapada mengungkapkan, minyak goreng itu berasal dari bantuan DPW NasDem Sulsel.
"Kami diberikan bantuan minyak goreng curah dengan DPW NasDem Sulsel sebanyak 4.000 liter. 3.000 ditampung di sini (tandon) 1.000 ditampung di rumahnya Pak Suyuti (Legislator NasDem Parepare)," ungkap Andi Faisal.
Ketua DPC NasDem itu juga mengatakan, minyak goreng itu akan dibagikan ke pengurus dan masyarakat Parepare.
"Jadi kami ada pengurus NasDem 600 orang, lebihnya nanti kita bagikan ke masyarakat Parepare," ucapnya.
Dia menjelaskan, minyak goreng tersebut merupakan jatah Legislator NasDem Parepare. Karena enggak punya tempat, Legislator DPRD itu meminta ditampung di rumah Ketua DPC NasDem Parepare.
"Karena dia tidak punya tempat saya beli bak baru untuk menampung minyak goreng itu," ujarnya.
Andi Faisal mengaku keliru lantaran tidak memperhitungkan konsekuensi jika minyak goreng ditampung di bak.
"Saya tidak memperhitungkan ternyata panasnya minyak goreng membuat bak itu bocor. Dan bocornya itu tengah malam sehingga masuk di saluran dan terbawa air ke dalam galian. Itulah yang ditemui masyarakat seolah-olah muncul dari tanah padahal asalnya dari tandon yang bocor," ujar dia.
