Yahya Waloni Sebut PPKM Darurat Strategi Komunis, Ajak Umat Bersatu Bela Islam

- Kamis, 15 Juli 2021 | 17:30 WIB
Ustaz Yahya Waloni. (photo/Screenshoot/YouTube)
Ustaz Yahya Waloni. (photo/Screenshoot/YouTube)

Ustaz Yahya Waloni terkenal dengan pernyataan-pernyataannya yang kontroversial. Terbaru, ia mengomentari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat Jawa-Bali yang saat ini masih berlangsung.

Ia mengatakan, kebijakan PPKM Darurat sangat melukai perasaan umat Islam yang sebentar lagi merayakan Idul Adha.

"Kita semua tahu tanggal 20 Juli adalah pelaksanaan hari besar Islam, untuk peringati hari raya kurban Idul Adha," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah seperti sengaja mengkambinghitamkan Covid-19 setiap kali hari besar umat Islam.

"Ini mengapa tiap pelaksanaaan besar Islam selalu dikopat-kopitkan," tuturnya.

Ia pun menilai kebijakan PPKM Darurat ini hanya senjata politik belaka. 

"PPKM Jawa-Bali ini cuma senjata politik, kalau kita lihat dari analisis politik, penduduk terbesar Indonesia itu di Pulau Jawa. Dan umat Islam juga besar di Jawa," jelasnya.

"Nah, jangan sampai mereka bisa mengukur kekuatan muslim di RI. Sebab kalau Pulau Jawa dan Bali sudah bisa dipetakan, maka Insya Allah akan mudah bagi mereka menguasai Indonesia," sambungnya.

Penceramah mualaf itu lantas mencurigai kebijakan PPKM Darurat merupakan strategi Komunis untuk mengukur persatuan dan kesatuan Umat Islam.

"Karena yang paling ditakuti Komunis adalah persatuan Umat Islam," tegasnya.

"Apakah kalian berdiam diri lihat agama kalian diganggu? Kata Buya Hamka, barang siapa berdiam diri agamanya diganggu gantilah pakaianmu dengan kain kafan, lebih baik mati saja," tuturnya.

"Mari rapatkan barisan kita bela agama ini. Dunia tak akan selamatkan kita, hanya iman dan amal soleh yang selamatkan kita. Ingat, jangan kamu taat pada perintah-perintah orang kafir," pesannya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X