Harga Tabung Oksigen Diminta Tak Beratkan Warga, DPR Mohon Penjual Berempati

- Senin, 5 Juli 2021 | 10:26 WIB
Pekerja mengangkut tabung gas oksigen untuk didistribusi kesejumlah Rumah Sakit di Lhokseumawe Aceh, Jumat (2/7/2021). (ANTARA/Rahmad)
Pekerja mengangkut tabung gas oksigen untuk didistribusi kesejumlah Rumah Sakit di Lhokseumawe Aceh, Jumat (2/7/2021). (ANTARA/Rahmad)

Anggota Komisi VI DPR Amin Ak menginginkan harga tabung oksigen atau isi ulang oksigen jangan sampai memberatkan warga dengan cara menaikkan harga secara tidak wajar agar dapat berempati dengan kondisi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 pada saat ini.

"Naiknya permintaan atau omset saja sudah untung besar kok, janganlah ditambah dengan menaikkan harga secara tidak wajar," kata Amin Ak, Senin (5/7/2021).

Untuk menjamin pasokan gas, Amin meminta Kementerian Perindustrian untuk memaksimalkan produksi oksigen medis sesuai kapasitasnya. Saat ini utilitas rata-rata industri gas oksigen medis baru mencapai 75 persen dari kapasitas terpasang sebesar 866.100 ton/tahun, sehingga masih ada idle capacity sekitar 216.500 ton/tahun.

Baca juga: Pemprov DKI Buka Posko Isi Ulang Oksigen di Monas untuk Rumah Sakit

Ia mengingatkan bahwa lonjakan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir berdampak pada lonjakan permintaan tabung gas di tengah masyarakat.

"Keterbatasan daya tampung rumah sakit menyebabkan tingginya masyarakat terpapar COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah, padahal banyak yang mengalami gejala sesak nafas dan angka saturasi oksigen di dalam darahnya turun," ujar Amin.

Amin mendapatkan laporan bahwa di sejumlah daerah ada yang menaikkan harga tabung gas oksigen hingga sekitar tiga hingga empat kali lipat dari harga normal, yang merupakan fenomena aji mumpung yang seharusnya tidak dilakukan.

Amin juga mendesak Satgas Covid-19 dari pusat hingga daerah untuk mengedukasi masyarakat agar tidak perlu panik dan membeli tabung gas jika kondisi diperlukan.

"Pembelian langsung oleh masyarakat umum secara besar-besaran berdampak pada terganggunya pasokan untuk rumah sakit, khususnya tabung gas kecil. Masyarakat juga harus mendahulukan pasien COVID-19 yang memang kondisinya sudah berat,” kata Amin.

Selain itu, ujar dia, Satgas juga harus lebih ketat mengawasi perilaku aji mumpung sebagian pengusaha tabung gas medis dan gas medis isi ulang, dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X