Peristiwa sangat langka melibatkan Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) terjadi di perbatasan kedua negara. Seorang pria asal Korsel nekat melintas ke wilayah utara yang dipimpin Kim Jong-un.
Laporan mengutip Reuters, Rabu (1/3/2022) Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan pihak berhasil mendeteksi pembelot tersebut pada Sabtu waktu setempat. Pembelot tersebut diduga melintas ke utara melalui sisi timur Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua Korea.
"Kami telah mengkonfirmasi bahwa orang tersebut melintasi perbatasan Garis Demarkasi Militer (garis genajcatan senjata) dan membelot ke Utara," kata JCS dalam pernyataannya.
JCS tidak dapat memastikan apakah pembelot itu masih atau tidak. Meski demikian, pihaknya telah memberikan informasi kepada pihak Korut hotline militer untuk meminta perlindungan.
Baca juga: Dituding Tularkan Covid-19 ke Messi, DJ Argentina Ini Beri Klarifikasi
Peristiwa langka ini terjadi di saat Korea Utara sedang melakukan penutupan ke wilayah mereka demi mencegah penyebaran Covid-19. Langkah karantina tekah diambil negara Komunis itu sejak awal 2020.
Sebelumnya, militer Korut menembak mati seorang pejabat perikanan Korsel yang hilang di laut pada September 2020. Insiden tersebut membuat kehebohan publik dan politi. Korut berdalih penembakan dilakukan demi penegakan aturan anti-Covid-19, meski mereka pada akhirnya tetap meminta maaf.
Dua bulan sebelumnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengumumkan keadaan darurat nasional dan menutup kota perbatasan. Dia melakukannya setelah seorang pembelot Korea Utara yang diduga memiliki gejala Covid-19 secara ilegal melintasi perbatasan ke Utara dari Selatan.
Lockdown berkepanjangan yang dilakukan Korea Utara dan pembatasan masyarakat memicu kenaikan jumlah pembelot Korea Utara ke Korsel mencapai titik terendah sepanjang masa.
